UNAIR NEWS – Sebanyak 15 mahasiswa Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga mengharumkan nama almamater melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa). Program itu diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Mereka berhasil menjadi bagian dari 328 proposal yang diterima dan didanai oleh Kemendikbud-Ristek.
Proposal tersebut membawa kontribusi dalam aspek kesehatan dengan pengadaan jamu mocktail di Desa Taman Sari, Kabupaten Banyuwangi. Kolaborasi dibangun dengan empat rumpun keilmuan, meliputi kedokteran hewan, kesehatan masyarakat, akutansi, dan budidaya perairan.
Proposal yang mereka buat berhasil menarik perhatian Lembaga Geopark Ijen Kabupaten Banyuwangi yang telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
Dalam programnya, 15 mahasiswa tersebut mengadakan training of trainer (TOT) pada 11 volunteer mahasiswa SIKIA UNAIR pada Sabtu (3/9/2022). Acara berlangsung di Sarine Kopi, Desa Tamansari.
TOT juga melibatkan narasumber yang ahli dalam pembuatan mocktail yaitu Salman Faris. Salman merupakan volunteer dan pegawai Sarine Kopi yang akan melanjutkan inovasi jamu mocktail di Desa Tamansari, Kabupaten Banyuwangi.
Dalam TOT tersebut, Husnul Hotijah salah satu anggota tim menjelaskan hal dasar dalam pembuatan jamu mocktail, karakteristik rasa sirup yang digunakan sebagai campuran, dan cara pembuatan menu jamu corner – jamu mocktail. Selain itu, terdapat langkah-langkah dalam pembuatan jamu tersebut di antaranya:
- Isi shaker dengan es batu hingga penuh
- Tuang campuran selaginella dan sirup sesuai keinginan
- Campur seluruh komponen dengan metode hard shaker
- Hidangkan minuman kepada konsumen
Selain itu, pada kegiatan tersebut peserta dilatih mengolah jamu dalam beberapa varian resep, yaitu:
- Mencampurkan beberapa bahan di antaranya selaginela sebanyak 120 mililiter, vanilla sebanyak 10 mililiter, larutan peach sebanyak lima mililiter, dan sirup sebanyak 10 mililiter.
- Mencampurkan beberapa bahan di antaranya selaginela sebanyak 120 mililiter, grenadine sebanyak 10 mililiter, larutan rose sebanyak lima mili liter, dan caramel sebanyak 10 mililiter.
- Mencampurkan beberapa bahan di antaranya selaginela sebanyak 120 mili liter, melon sebanyak sepuluh mili liter, larutan leci sebanyak tiga puluh mili liter, dan butter scotch sebanyak lima mililiter.
“Keunggulan TOT ini berupa subtansi pembahasan yang tidak hanya berfokus pada jamu corner mocktail, tetapi juga pengetahuan baru perihal clarified coffee sehingga kombinasi kopi dan mocktail yang menjadi khas cafe tersebut tetap menjadi otentik tanpa mengubah warna tampilan minumannya,” ucap Husnul.
KegiatanTOT itu menjadi agenda penting karena sebagai langkah awal trainer mahasiswa sebelum membina lingkungan Sarine Kopi, Desa Tamansari dalam merealisasikan pembuatan jamu. Banyak manfaat yang dapat dirasakan dari jamu mocktail, salah satunya meningkatkan minat konsumsi jamu anak muda dengan olahan yang berkembang dengan campuran yang trend di era saat ini. (*)
Penulis: Afan Alfayad
Editor: Binti Q. Masruroh