Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa Sinergi Nasional, Ulas Pemuda dan Tantangan Menuju Indonesia Emas

B. Zaelani saat memaparkan materinya yang bertajuk “Peran pemuda sebagai generasi Penerus Bangsa Dalam Mewujudkan Indonesia Cerdas pada Tahun 2045”. (Foto: Tsaqifa Farhana W)

UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga Kementerian Sinergitas Mahasiswa kembali mengadakan Mahasiswa Sinergi Nasional. Kegiatan itu bertajuk “Pentingnya Sinergitas di Era Dinamis dari Pandangan Organisatoris”. Berlangsung pada Rabu (22/11/23), acara itu terselenggara di Aula Moh Hatta Gedung Pusat Bahasa UNAIR.

Dalam acara Mahasiswa Sinergi Nasional kali ini mendatangkan dua narasumber yang memiliki pengalaman dalam bidang organisasi dan sinergitas nasional. Yakni Drs Ganjar Razuni SH MSi, Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden. Kemudian ada B.Zaelani SE, Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara 2014-2020 sekaligus Alumni FEB UNAIR.

Moderator acara itu, Aby Rafdy membuka dengan menyampaikan terkait tantangan era digital yang membawa perubahan yang sangat cepat. “Kemampuan apa yang harus kita miliki pada era saat ini? Karena mulai muncul berbagai tantangan, terutama globalisasi,” bukanya.

Pemerintah menetapkan ingin melakukan perubahan setelah 100 tahun Indonesia merdeka dengan visi misi nasional menuju Indonesia Emas 2045. Menurut Zaelani terdapat beberapa tantangan dan perubahan global yang perlu mendapatkan perhatian dan fokus bangsa. 

“Mulai dari tren demografi global. 2045 nanti diperkirakan akan ada penambahan penduduk sebanyak 2,1 Miliar jiwa dari tahun 2015. Hal ini yang mendorong adanya urbanisasi, imigrasi dan penduduk usia lanjut,” jelasnya.

Dalam paparan alumni FEB UNAIR tersebut, ia menyampaikan terdapat tantangan lain. Mulai dari persaingan penguasaan SDA, “Indonesia ini memiliki SDA yang cukup kaya. Maka Indonesia nanti akan menjadi rebutan oleh negara-negara lain,” ujarnya. 

Ia juga menyampaikan, pemuda masa kini harus menyiapkan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut. “20 tahun yang akan datang, teman-teman yang menduduki kursi kepemimpinan. Maka siapkan, berperan aktif dan dapat memberikan kontribusi positif,” katanya.

Selanjutnya, Sekretaris BIN 2014-2020 itu menjelaskan terkait peran pemuda dalam menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045. “Ini merupakan tantangan bagi para pemuda. Pada masa awal kemerdekaan pemuda berhasil berjuang hingga Indonesia merdeka. Maka apa yang bisa dilakukan pemuda sekarang?,” katanya memantik para peserta.

Menurutnya, peran pemuda Indonesia pada masa lalu telah berhasil membuat Indonesia bersatu. Peran pemuda Indonesia saat ini adalah bertanggung jawab untuk melanjutkan perjuangannya, sebagai generasi penerus bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan, memelihara kesatuan bangsa dan menjaga kedaulatan kesatuan RI. Tentu ini bukanlah hal yang mudah.

“Mempertahankan sesuatu itu lebih berat daripada memulai sesuatu,” imbuhnya.

Ia pun menutup dengan konsep Tri Sakti 1964 dari Bung Karno. “Hal ini sesuai dengan konsep Tri Sakti, sebagai roadmap dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Yakni berdaulat pada bidang politik, berdikari pada bidang ekonomi dan berkepribadian pada bidang kebudayaan,” tutupnya.

Penulis: Tsaqifa Farhana Walidaini

Editor: Nuri Hermawan