UNAIR NEWS – Prestasi mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kini melanglang buana ke negeri Belanda. Sekelompok mahasiswa program studi Teknik Lingkungan angkatan 2019 berhasil mengikuti student mobility for joint research bekerja sama dengan Delft University of Technology (TU Delft). Keempat mahasiswa tersebut adalah Julia Alfianita, Martantry Istaningrum, Terry Aviano, dan Mochammad Ilham. Program ini mereka ikuti sejak 11 Agustus 2022 hingga 6 September 2022 mendatang.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan redaksi UNAIR News pada keempat mahasiswa, mereka menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan berfokus pada pencemaran air. Martantry, seorang anggota kelompok, memaparkan bahwa mereka meneliti penggunaan nanomembran untuk menurunkan mikropolutan organik (organic micropollutant/OMP) pada air sungai. Hal ini dilakukan dengan berbagai proses pengolahan limbah cair.
Terry, salah satu anggota kelompok, merasa bahwa kegiatan ini sangat menunjang keilmuan mereka sebagai mahasiswa program studi Teknik Lingkungan. Penelitian ini memberikan mereka kesempatan dalam mempelajari penggunaan teknologi maju pada pengelolaan air. Pengetahuan ini berguna dalam meningkatkan kualitas air sungai di Indonesia yang tercemar mikro serta makropolutan.
Perbedaan Budaya
Diakui para anggota tim, melakukan penelitian di negara yang berbeda tidaklah mudah. Terdapat beberapa budaya dan kebiasaan masyarakat setempat yang harus diadaptasi oleh keempat mahasiswa ini. Misalnya, kebiasaan dalam waktu dan berekspresi melalui penampilan.
“Mahasiswa TU Delft disiplin sekali terhadap waktu. Sivitas akademika juga memiliki kebebasan yang tinggi dalam berpakaian, seperti menggunakan celana pendek dan baju tanpa lengan karena sedang musim panas,” cerita Ilham, salah satu anggota kelompok.
Anggota lainnya, Julia, berharap bahwa penelitian mereka bisa memberikan jawaban mengenai problem-problem di Indonesia. Terlebih bahwa sarana dan prasarana mengenai sanitasi lingkungan di Belanda jauh lebih kompleks dari pada di Indonesia. Perbedaan ini sangat terlihat pada metode dan peralatan analisis laboratorium yang sangat mumpuni. Penelitian tersebut diharapkan dapat berkontribusi untuk kemaslahatan masyarakat.
Joint research yang dilakukan keempat mahasiswa Teknik Lingkungan itu sekaligus dalam rangka bimbingan tugas akhir yang dilakukan di Indonesia. Dalam melakukan penelitian, mereka mendapat bimbingan dari beberapa pakar di antaranya Prof Dr Ir Luuk C. Rietveld (TU Delft), Dr Nurina Fitriani ST (UNAIR), dan Ir Eddy S Soedjono Dipl SE MSc PhD (Institut Teknologi Sepuluh Nopember/ITS). (*)
Penulis: Deanita Nurkhalisa
Editor: Binti Q. Masruroh