Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa UNAIR Angkat Pengaruh Budaya Korea dalam Konferensi Internasional

Alyssa Chiara Handini Tandy (Kedua dari Kanan) dalam International Conference Sustainable Agriculture, Food, and Energy (SAFE) 2023 pada Minggu (28/5/2023) (Foto: Alyssa Chiara Handini Tandy)

UNAIR NEWS – Mahasiswa S2 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (UNAIR) Alyssa Chiara Handini Tandy hadiri International Conference Sustainable Agriculture, Food, and Energy (SAFE) tahun 2023. Acara itu berlangsung secara luring dan bertempat di Chiang Mai, Thailand pada Minggu (28/5/2023) hingga Senin (29/5/2023).

Asia Pacific Network for Sustainable Food and Energy bekerjasama dengan Universitas Andalas dan Maejo University menjadi pihak penyelenggara konferensi itu. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dan ide tentang konsep keberlanjutan pada aspek pertanian berkelanjutan, pangan, energi, dan disiplin ilmu terkait hal-hal tersebut.

Pada sesi wawancara yang berlangsung Selasa (13/6/2023), Alyssa menceritakan bahwa konferensi itu tidak hanya mengundang dari kalangan mahasiswa. Meskipun ia berangkat bersama teman sejawatnya, tetapi dalam konferensi itu banyak akademisi dengan berbagai latar belakang yang juga turut hadir di dalamnya. 

“Aku berangkat ke thailand dengan lima teman-teman lain dari fast track ilmu ekonomi FEB UNAIR 2022. Jadi ini adalah conference di mana seluruh akademisi dengan latar belakang yang berbeda dan minat yang sama dipertemukan,” jelasnya. 

Alyssa menjelaskan bahwa konferensi tersebut berbeda dengan kompetisi sehingga tidak ada yang muncul sebagai pemenang atau mendapatkan penghargaan. Sebagai gantinya, dari penelitian yang mereka angkat dalam artikel akan terbit di jurnal internasional terindeks scopus

“Tidak ada nominasi penghargaan, tetapi aku presentasi terkait paper di depan audience dengan pemandu profesor dari Chiang Mai University. Aku bikin satu paper yang tidak dilombakan ya, tapi nanti paper-nya publish di proceeding terindeks scopus,” ungkapnya.

Mengangkat Topik Pengaruh Budaya Korea terhadap Ekspor Pangan

Alyssa mengungkapkan bahwa tulisan yang ia angkat bertolak dari budaya Korea Selatan yang semakin menjamur di dunia internasional, khususnya Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand (ASEAN). Ia menyebut fakta ini dengan istilah korean wave yang banyak berpengaruh pada berbagai sektor, termasuk ekspor pangan.

“Untuk paper yang aku tulis judulnya “The Impact of the Korean Wave on Exports of South Korean Food Commodities to ASEAN-5 Countries”, di mana aku menjelaskan tentang pengaruh korean pop, k-drama, dan lain-lain terhadap ekspor komoditas pangan ke negara ASEAN,” ungkapnya.

Dengan tulisan itu, ia bermaksud untuk membuktikan secara ilmiah tentang pengaruh korean wave tersebut pada ekspor komoditas pangan. Dalam pembuktiannya, ia mempertimbangkan beberapa variabel seperti Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita, suku bunga, dan tren pencarian Google dari tahun 2010 hingga 2020.

Kendati demikian, Alyssa masih tidak dapat menjelaskan secara gamblang tentang hasil yang ia peroleh dari penelitiannya. Penelitian yang ia tulis masih belum terbit sehingga akan lebih aman jika hasilnya dapat dibaca ketika artikelnya telah terbit. 

“Aku belum bisa kasih tahu untuk isi paper-nya nih karena masih under review dan belum published. Semoga bisa secepatnya di-publish sehingga bisa jadi referensi, ya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Badrul Anwar

Editor: Nuri Hermawan

Baca Juga: Raih Silver Medal, Mahasiswa UNAIR Gagas Alat Presensi Berbasis Teknologi