Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswi UNAIR Asal Pekanbaru, Momo yang Pulang Kampung Setahun Sekali

Monika Astria dalam Salah Satu Kegiatan Kerohanian di Gereja. (Foto: Dok. Narasumber)

UNAIR NEWS – Liburan semester sudah tiba. Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) bersiap untuk pulang ke kampung halaman masing-masing, sebab liburan kali ini cukup lama yaitu dua bulan libur. Kendati begitu, banyak mahasiswa yang memilih tetap tinggal di Surabaya karena berbagai alasan.

Salah satunya adalah Monika Astria Br Gultom, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR. Momo, sapaan akrabnya, merupakan mahasiswa yang berasal dari Pekanbaru. Liburan semester ini, ia kembali tidak pulang ke Pekanbaru.

Terakhir Pulang Kampung Tahun Lalu

“Terakhir kali saya pulang itu 10 Juli 2022 lalu,” ucap Momo saat diwawancara oleh UNAIR NEWS pada Kamis (20/7/2023).

Momo mengatakan alasannya memilih untuk tidak pulang karena ia ingin memanfaatkan kuliahnya yang tersisa dua semester lagi untuk mengeksplorasi Jawa Timur, misalnya dengan berwisata di sekitaran Jawa Timur.

“Waktu kuliah kan sangat sulit untuk liburan, jadi liburannya sekarang. Jawa Timur juga banyak wisata alamnya, sedangkan di kampung halaman saya tidak ada hehe,” tuturnya.

Isi Liburan dengan Kegiatan Positif

Momo merasa ia sudah harus punya banyak pengalaman menarik sebelum kembali ke kampung halamannya, sehingga ia memanfaatkan masa kuliah dengan mencoba berbagai kegiatan. Ia turut aktif di kegiatan organisasi mahasiswa seperti Garuda Sakti dan LKMM-TL (Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa – Tingkat Lanjut) 2023.

“Jadi saya juga tidak pulang karena harus ikut kegiatan tersebut yang dilaksanakan di Trawas, Mojokerto,” sambungnya.

Selain itu, ia juga aktif liputan sebagai Student Journalist di UNAIR NEWS. Di luar kampus, ia turut mengajar les privat bahasa Inggris dan ikut kegiatan kerohanian di gerejanya.

“Perasaan saya pulang kampung setahun sekali ya pasti sedih, karena rata-rata teman dekat saya di Surabaya pada pulang kampung dan KKN. Ditambah di kosan juga saya sendirian. Tapi saya berpikir pasti akan lebih sedih lagi ketika lulus kuliah jadi tidak ada alasan untuk kembali ke Surabaya,” paparnya.

Dalam rangka mengatasi rasa sedihnya, ia sering menelepon keluarganya di Pekanbaru.

“Saya sering video call sama keluarga di Pekanbaru, jadi merasa fine-fine saja selagi kabar mereka sehat selalu di sana. Rasa kangen juga akan terobati. Dan karena ini pilihan saya tidak pulang kampung untuk cari pengalaman lebih maka saya siap menanggung risikonya,” pungkasnya. (*)

Penulis : Dewi Yugi Arti

Editor  : Feri Fenoria

Baca Juga: UNAIR Terima Kunjungan Dubes Prancis untuk Indonesia, Bahas Kerja Sama Berbagai Bidang