UNAIR NEWS – Mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) Universitas Airlangga (UNAIR) menunjukkan komitmen yang tinggi dalam membantu meningkatkan kesadaran siswa Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) tentang bencana alam di Desa Nglanduk, Kabupaten Madiun. Kepedulian itu diberikan lewat program Sosialisasi dan Edukasi Penanggulangan Bencana (SEPB) pada Kamis (27/07/2023).
Kolaborasi dengan BPBD Kabupaten Madiun
Kegiatan SEPB merupakan kolaborasi erat antara mahasiswa KKN-BBK 2 dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun. Hal itu diungkapkan oleh Hana Illi Yani yang kerap disapa Hana sebagai ketua pelaksana kegiatan. Sebelumnya, pihak SD dan TK di Desa Nglanduk menghadapi kesulitan dalam mengajukan proposal kegiatan ke BPBD. Kegiatan tersebut sukses melibatkan siswa SDN Nglanduk 01, SDN Nglanduk 02, dan TK Nglanduk 01.
“Sekolah kini lebih mengetahui tentang mekanisme pengajuan proposal. Sehingga kerja sama antara sekolah dan BPBD dapat berjalan lebih lancar dan berkelanjutan,” jelas Hana.
Pengadaan Evacuation Route
Program SEPB ini juga memberikan inspirasi bagi sekolah untuk menjadi lebih tanggap dalam menghadapi bencana di masa depan. Salah satu langkah konkretnya adalah pembuatan evacuation route di lingkungan sekolah. Evacuation route ini akan menjadi jalur evakuasi khusus yang memudahkan siswa dan guru menemukan jalan keluar saat terjadi bencana.
Langkah ini menunjukkan kepedulian sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan siap menghadapi situasi darurat. Para mahasiswa KKN-BBK 2 berharap pengetahuan ini dapat membantu siswa mengurangi kepanikan dan kebingungan ketika menghadapi situasi bencana di masa depan.
“Siswa SD dan TK mungkin belum sepenuhnya memahami secara mendalam tentang bencana. Namun kegiatan SEPB telah memberikan gambaran yang berharga tentang pentingnya kesiapsiagaan dan tindakan yang tepat saat terjadi bencana,” jelas mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) itu.
Pembelajaran Interaktif dan Edukatif
Harapan dari program SEPB ini adalah dapat berlanjut dan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran siswa SD dan TK. Harapannya iswa dapat berkontribusi mengurangi risiko dan dampak negatif yang mungkin terjadi saat terjadi bencana di lingkungan mereka.
“Kami berharap melalui upaya ini siswa dapat menjadi agen perubahan yang tanggap dan sigap dalam menghadapi risiko bencana di masa depan,” sebutnya.
Implementasi SDGs
Program SEPB berdampak positif dalam mendukung tujuan SDGs poin 4 dengan memberikan pendidikan berkualitas dan inklusif tentang tanggap bencana bagi siswa di Desa Nglanduk. Melalui pendekatan pembelajaran yang interaktif dan edukatif, siswa mahasiswa ajak aktif belajar tentang cara mitigasi dan evakuasi bencana.
“Kami berharap pemahaman komprehensif tentang tanggap bencana akan memberdayakan siswa di masa depan. Harapannya mereka menjadi agen perubahan yang tanggap, siap, dan berkontribusi dalam mengurangi risiko dan dampak negatif saat terjadi bencana di lingkungan mereka,” sebut ketua pelaksana kegiatan yang Nur Syamsiyah SSosio MSc bimbing. (*)
Penulis: Satriyani Dewi Astuti
Editor: Binti Q Masruroh