UNAIR NEWS – Kesehatan merupakan salah satu kunci suksesnya penyelenggaraan pendidikan dan dakwah di pondok pesantren. Pondok pesantren berperan penting dalam pengembangan mental dan karakter yang harus didukung dengan peningkatan kualitas hidup di dalam pelaksanaannya. Pondok Pesantren pada umumnya memiliki masalah yang begitu klasik, yaitu tentang kesehatan santri dan masalah terhadap penyakit.
Hal ini juga dialami oleh Yayasan Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an (YPPTQ) Sunan Giri, Surabaya. Selama ini kegiatan kesehatan di Pondok Pesantren Sunan Giri, Surabaya, hanyalah sebatas sosialisasi dari puskesmas tentang kebersihan. Belum ada fasilitas kesehatan seperti unit kesehatan santri, palang merah remaja, pelatihan dan penanganan kesehatan.
Hal itulah yang mendorong mahasiswa UNAIR untuk menciptakan sebuah metode “Dakwah Sehat”. Tim PKM-M yang beranggotakan lima orang ini Dede Wulanita Sari (S1 Kesehatan Masyarakat/2015), Tya Nisvi Rahmadhani (S1 Kesehatan Masyarakat/2015), Inas Pramitha Abdini Haq (S1 Kesehatan Masyarakat/2015), Nurul Tri Wahyudi (S1 Kedokteran Hewan/2013), dan Anjar Ani (S1 Pendidikan Ners/2013) untuk menerapkan Dakwah Sehat.
“Hal ini merupakan sistem pembinaan tanggap kesehatan yang berbasis SAFAAT (santri, first-aid, al-waqayituwata’ziiza) yang mengutamakan peningkatan berdakwah kesehatan, peningkatan kompetensi dan kesehatan dari santri dan untuk santri, peningkatan kemampuan pertolongan pertama pada kecelakaan (rehabilitative), dan preventif penyakit dan promosi kesehatan,” terang Dede Wulanita.
Dede juga menambahkan bahwa pada program ini, tim PKM-M juga mencetak kader yang diharapkan dapat menjadi pelopor kesehatan di pondok pesantren. Nantinya, pada akhir Program tim PKM-M Dakwah Sehat ini akan terbentuk 10 kader pada setiap kamar yang diharapkan dapat melanjutkan program Dakwah Sehat.
“Selain itu kader diharapkan dapat mejadi konsultan perilaku kesehatan di lingkungan pondok pesantren. Dan juga program kami ini akan memiliki beberapa luaran program yaitu mewujudkan santri Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an (YPPTQ) menjadi santri yang tanggap kesehatan akan penyakit-penyakit yang rawan terjadi di pondok pesantren,” imbuhnya.
Ketua Tim PKM-M Dakwah Sehat juga menambahkan, melalui Dakwah Sehat ini diharapkan santri akan memiliki keterampilan kesehatan dengan mengkolaborasi antara ilmu agama yang mereka miliki dan ilmu tentang kesehatan dengan cara berdakwah mengenai kesehatan. Sehingga para santri di Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an (YPPTQ) Sunan Giri nantinya akan dapat menyikapi masalah kesehatan kearah promotif dan preventif.
“Kami juga berharap bahwa program Dakwah Sehat ini dapat menjadi pelopor bagi Pondok Pesantren yang lain dalam menciptakan pemberdayaan santri di Indonesia menuju kemandirian kesehatan dan peningkatan taraf hidup sesuai dengan potensi dan karakteristik yang ada di pondok pesantren,” pungkasnya.
Editor: Nuri Hermawan