UNAIR NEWS – Himpunan Mahasiswa (Hima) Akuakultur Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan pengabdian masyarakat internasional “Restorasi Mangrove dan Terumbu Karang di Banyuwangi” pada Kamis (14/9/2023) hingga Sabtu (16/9/2023). Peserta merupakan mahasiswa asing yang berjumlah 10 orang dari University College Sedaya International (UCSI) dan Universiti Malaya. Mereka diajak melakukan kegiatan pengembalian fungsi ekologi pesisir laut sebagai bentuk konservasi berkelanjutan di bumi blambangan tersebut.
Tanam Mangrove
Ketua Pelaksana Farah Novita mengatakan kegiatan restorasi tersebut akan membantu alam mengembalikan seperti keadaan semula. Kegiatan restorasi pertama adalah dengan penanaman mangrove di Pantai Cemara pada hari Kamis (14/9/2023). Kawasan mangrove menjadi benteng alami pesisir menghadapi erosi lautan dan tsunami. Selain itu, rimbunnya pohon mangrove menjadi habitat satwa pesisir untuk hidup maupun bereproduksi.
“Tujuan utama kegiatan ini yaitu untuk merestorasi alam yang ada di Banyuwangi,” katanya.
Transplantasi Terumbu Karang
Bersama jajaran direksi SIKIA UNAIR Banyuwangi, peserta melakukan transplantasi terumbu karang di Pantai Bangsring pada hari Jumat (15/9/2023). Kawasan tersebut merupakan kawasan wisata bawah air yang menawarkan keindahan ekosistem terumbu karang dengan berbagai ikan didalamnya.
“Kami juga melakukan transplantasi terumbu karang di kawasan utara Banyuwangi tepatnya kawasan Pantai Bangsring,” tutur Wakil Ketua HIMAKUA periode 2023 tersebut.
Kenalkan Potensi Alam dan Budaya
Ragam potensi alam dan budaya diperkenalkan kepada mahasiswa internasional yang menjadi peserta itu. Sambil merestorasi terumbu karang, mereka juga menyelam menyingkap keindahan biodiversitas bawah laut pesisir Pantai Bangsring Banyuwangi. Pada Sabtu (16/9/023) pagi, peserta mendaki gunung Ijen menengok indahnya kolam vulkanis yang berada di puncak. Tak hanya itu, peserta juga diperkenalkan ragam budaya di museum dinas pariwisata Banyuwangi
“Adanya kegiatan ini kami juga mengenalkan potensi yang ada di Banyuwangi seperti budaya, potensi alam dengan melakukan snorkeling, dan naik gunung ijen,” ungkapnya.
Singkat Namun Bermakna
Farah menyebut kegiatan yang didanai program Integration dari Airlangga Global Engagement (AGE) tersebut terasa singkat namun berkesan. HIMAKUA SIKIA UNAIR berhasil mengajak peserta untuk mengeksplorasi potensi banyuwangi sekaligus melakukan restorasi dalam satu waktu. Harapannya, kegiatan tersebut dapat menjadi ajang silaturahmi dalam mempererat dengan peserta yang juga menjadi bagian mitra SIKIA UNAIR itu.
“Selain itu dengan adanya kegiatan ini kami bisa menjalin silaturahmi yang baik dengan mereka dengan harapan kedepannya tetap berjalan dengan baik,” jelasnya.
Penulis: Azhar Burhanuddin
Editor: Feri Fenoria
