Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa UNAIR Dorong Pengelolaan Limbah Rumah Tangga dengan Edukasi Ecobrick

UNAIR NEWS – Mahasiswa KKN-BBK2 Universitas Airlangga (UNAIR) dari kelompok gabungan Lontar 1 dan Lontar 2 Kelurahan Lontar, Surabaya, bekerja sama dengan Kader Surabaya Hebat (KSH) menyelenggarakan acara edukasi pengolahan sampah plastik menjadi ecobrick. Program itu menjadi solusi ramah lingkungan untuk mengurangi limbah rumah tangga berupa plastik yang merusak ekosistem.

Edukasi bertujuan memberikan pemahaman kepada warga Kelurahan Lontar tentang cara pemilahan dan pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick, benda bernilai tinggi dan berdaya guna. Kegiatan tersebut berlangsung pada Kamis (03/08/2023).

Tahapan Edukasi

Rema Sulistyorini atau Rema ketua kelompok KKN-BBK2 UNAIR dan ketua BBK Lontar 2, menjelaskan bahwa sasaran kegiatan ini adalah 40 KSH dan warga Kelurahan Lontar. Kegiatan berlangsung dalam empat tahapan. Mulai dengan edukasi kepada KSH tentang pemilahan sampah dan pemanfaatan sampah plastik menjadi ecobrick pada tanggal 18 Juli.

Selanjutnya, pada tanggal 19 Juli, terdapat edukasi kepada warga untuk mulai mengumpulkan sampah plastik dan botol. Pada tahap ketiga, tanggal 25 Juli, terdapat demonstrasi pembuatan ecobrick yang bisa warga setempat ikuti hingga terkumpul ecobrick dalam jumlah yang banyak.

“Puncak acara berlangsung dengan menyulap sampah plastik dan botol bekas menjadi ecobrick untuk membuat bangku dan meja di Tahura (Taman Hutan Raya) Lontar,” jelas Rema yang merupakan mahasiswa Fakultas Keperawatan (FKp) UNAIR.

Berikan Dampak ke Masyarakat Sekitar

Kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat Kelurahan Lontar dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya daur ulang sampah dan pengurangan limbah plastik. Selain itu, masyarakat juga belajar cara membuat ecobrick yang memiliki nilai jual dan sebagai bahan alternatif untuk berbagai produk. Seperti bangunan, kursi, meja, pot bunga, dan lainnya.

“Harga jual ecobrick yang mencapai 8 ribu hingga 9 ribu rupiah per-satuan memberikan potensi tambahan penghasilan bagi warga di Kelurahan Lontar,” jelasnya.

Harapan Selanjutnya

Rema menambahkan, dengan diselenggarakannya acara ini, masyarakat Kelurahan Lontar dapat lebih peduli dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, kedepannya akan ada tindak lanjut berupa kegiatan atau pelatihan terkait daur ulang dan pengurangan limbah plastik secara berkelanjutan.

“Masyarakat selanjutnya dapat membentuk komunitas guna menggalakkan penggunaan ecobrick. Nantinyat, ecobrick bisa dipromosikan melalui akun belanja sosial atau diletakkan di Taman Hutan Raya milik Kelurahan Lontar,” sebutnya.

Implementasi SDGs Ke-14

Melalui kegiatan ini, masyarakat sekitar dapat mewujudkan Kelurahan Lontar yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal itu sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-14, yaitu konservasi dan pemanfaatan sumber daya laut dan maritim secara berkelanjutan. Lebih lanjut, harapannya masyarakat lebih menghargai dan memanfaatkan sampah plastik sebagai sumber daya yang berharga. Bukan hanya sebagai sampah yang dibuang begitu saja.

Edukasi dan partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola sampah plastik menjadi ecobrick dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

“Kita berharap bahwa melalui upaya bersama, Kelurahan Lontar dapat menjadi contoh yang menginspirasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan,” pungkas ketua kelompok yang dibimbing oleh Yossy Imam Candika SE MSM. (*)

Penulis: Satriyani Dewi Astuti

Editor: Binti Q. Masruroh