Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa UNAIR Raih Best Delegate Jalur Fully Funded

Potret Lady terpilih sebagai Best Delegate dalam ajang Global Youth Innovation Summit (GYIS) 2025. (Foto: Istimewa)
Potret Lady terpilih sebagai Best Delegate dalam ajang Global Youth Innovation Summit (GYIS) 2025. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswi Magister Kajian Sastra dan Budaya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (UNAIR), Lady Khairunnisa Adiyani, kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional. Lady terpilih sebagai Best Delegate dalam ajang Global Youth Innovation Summit (GYIS) 2025 yang diselenggarakan oleh Pemuda Mendunia bekerja sama dengan International Islamic University Malaysia (IIUM). Kegiatan tersebut berlangsung secara luring di Malaysia dan Singapura pada Minggu (15/6/2025) – Jumat (18/6/2025).

Tak hanya meraih predikat delegasi terbaik, Lady juga mencatatkan prestasi gemilang. Seperti, 1st Place Most Inspirational Leader, 2nd Place SDGs Project Presentation, 3rd Place SDGs Project Video, dan 3rd Place Most Contributive Delegate.

Lady mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dalam program ini merupakan wujud kontribusi terakhirnya sebagai mahasiswa UNAIR sebelum resmi menyandang status alumni. “Selama ini, saya lebih banyak berfokus pada capaian di tingkat nasional. Oleh karena itu, sebelum wisuda saya ingin mengharumkan nama almamater melalui pencapaian global. Demi mewujudkan hal ini, saya bahkan memilih untuk menunda jadwal wisuda agar dapat berpartisipasi dalam program exchange,” ujarnya.

Lady mengikuti rangkaian seleksi ketat sejak April hingga Mei 2025, meliputi seleksi administrasi, tes wawasan kebangsaan dan global, Focus Group Discussion (FGD), serta wawancara. Upayanya membuahkan hasil sebagai penerima fully funded delegate.

Potret Lady melakukan presentasi selama menjadi delegate di GYIS . (Foto: Istimewa)

Selama program berlangsung, Lady aktif mengikuti sejumlah kegiatan strategis seperti kunjungan ke National University of Singapore (NUS), campus tour Universiti Malaya, Cultural Show di Malaysia Tourism Centre (MaTiC), dan presentasi proyek SDGs di IIUM.

“Yang paling berkesan tentu saat saya dinobatkan sebagai delegasi terbaik. Di tengah kondisi kesehatan yang sempat menurun H-1 keberangkatan, saya memilih tetap berangkat dengan penuh semangat,” tuturnya haru.

Lady menekankan pentingnya dukungan lingkungan positif selama mengikuti program internasional. Ia merasakan dampak besar dari interaksi dengan rekan-rekan lintas negara yang suportif dan inspiratif.

“Lingkungan yang saling mendukung membuat saya semakin termotivasi untuk berkembang dan berkontribusi,” tegasnya.

Ke depan, Lady berencana menjalin kolaborasi internasional, memperluas jaringan riset, serta melanjutkan kontribusinya di ranah akademik dan sosial budaya global. “Pesan saya untuk mahasiswa UNAIR lainnya: jangan takut mencoba. Ujian berat bukan untuk menghentikanmu, tapi untuk membentuk versi terbaik dari dirimu,” pungkasnya.

Lady juga membagikan kutipan reflektif dari perjalanannya. “Orang yang iri hanya bisa mencaci-maki orang lain, tetapi orang yang benar-benar bernilai akan membuktikan diri melalui warisan dan prestasi mereka. Jangan biarkan kata-kata mereka menghalangi Anda!.”(*)

Penulis: Nafiesa Zahra
Editor: Khefti Al Mawalia