UNAIR NEWS – Tim debat mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil meraih prestasi gemilang dalam Lomba Debat Nasional Kampiun Politik 2024. Lomba ini terselenggara oleh Himpunan Mahasiswa Politik Universitas Padjajaran pada Sabtu (26/10/2024) hingga Minggu (27/102024). Dalam kompetisi tersebut, tim UNAIR yang terdiri dari Avim Wiranata dari Hubungan Internasional dan Karina Kusuma dari Ilmu Sejarah sukses mengamankan posisi ketiga.
Kampiun Politik merupakan lomba debat nasional tahunan yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa di Indonesia. Melalui rangkaian lomba debat, esai, dan poster, acara ini bertujuan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi pemikiran kritis serta mengasah kemampuan mereka dalam bidang politik dan sosial.
Tantangan Perbedaan Waktu
Selama perjalanan menuju podium juara, tim UNAIR menghadapi berbagai tantangan. Karina selaku perwakilan tim mengungkapkan bahwa tidak ada kendala teknis yang signifikan untuk timnya. Namun, perbedaan waktu antara Indonesia dan lokasi rekan setimnya Avim yang sedang menjalani program IISMA di luar negeri menjadi tantangan besar bagi mereka. “Perbedaan waktu 6-7 jam membuat Avim harus mengatur ulang waktu istirahat dan latihannya. Tantangan ini cukup berat, tapi kami tetap berusaha agar tidak mengganggu persiapan,” ungkap Karina.
Karina menceritakan bahwa mereka mempersiapkan lomba selama sekitar satu bulan. Namun, karena kesibukan masing-masing, latihan bersama tidak bisa mereka lakukan secara intens. “Karena kesibukan masing-masing yang berbeda, kami jarang memiliki kesempatan untuk berlatih bersama secara rutin. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk fokus pada latihan individu. Kami mencari waktu di sela-sela aktivitas kami untuk berlatih sendiri, mempersiapkan argumen, dan mendalami materi yang relevan dengan tema debat yang mungkin muncul ,” ujar Karina.
Karina juga sempat menghadapi tantangan karena tema lomba dalam debat. Awalnya mengira timnya mengira bahwa lomba debat ini akan memiliki tema beragam seperti kompetisi debat lainnya. Namun, ternyata semua tema debat berfokus pada isu-isu politik. “Kami tidak sadar kalau lombanya full politik! Kami sampai lupa membawa wording yang cocok untuk tema ini karena biasanya tema debat beragam,” kata Karina sambil tertawa.
Pada akhir, Karina berharap dapat lebih banyak lagi mengikuti lomba debat untuk mengasah kemampuannya. “Semoga di lain waktu kami bisa berpartisipasi lagi dan performa kami bisa meningkat lebih baik,” pungkasnya.
Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah
Editor: Edwin Fatahuddin