Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa UNAIR Raih Medali Emas di Kompetisi Pencak Silat Internasional

Potret Egalita Linanda Sabet Juara I dalam kejuaraan Internasional, Paku Bumi 12th Championship. (Foto: Dok pribadi)
Potret Egalita Linanda Sabet Juara I dalam kejuaraan Internasional, Paku Bumi 12th Championship. (Foto: Dok pribadi)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali unjuk prestasi dalam kompetisi internasional. Egalita Linanda Siswandari berhasil rebut medali emas dalam Indonesia Paku Bumi Open 12th Championship International Trophy Father of World Pencak Silat pada Senin (11/3/2024). Event tersebut merupakan kompetisi pencak silat tingkat internasional yang diikuti oleh lima negara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Belanda. 

Kepada UNAIR NEWS, mahasiswa yang akrab disapa Linda itu mengaku mempersiapkan dirinya untuk pertandingan ini selama kurang lebih satu bulan lamanya. Bersama dengan tim Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) UNAIR, Linda telah berlatih sejak satu bulan sebelum pertandingan. Bukan hanya itu, ia mengaku menjaga stamina fisik dan melatih ketahanan menjadi hal yang paling utama.  

“Sebagai atlet tentu melatih dan menjaga fisik sejak jauh-jauh hari. kemudian latihan bersama tim setiap minggu dan latihan secara intensif pada satu minggu menuju pertandingan,” ujar Linda. 

Potret Egalita Linanda usai meraih medali emasi karena sabet juara I dalam kejuaraan Internasional, Paku Bumi 12th Championship. (Foto: Dok pribadi)
Potret Egalita Linanda Sabet Juara I dalam kejuaraan Internasional, Paku Bumi 12th Championship. (Foto: Dok pribadi)

Linda mengaku menekuni bela diri pencak silat sejak tingkat sekolah dasar. Berawal mengisi waktu selain bersekolah, ia menyadari bahwa kemampuan bela diri sangat berguna bagi seorang perempuan. Hingga akhirnya ia melanjutkan langkahnya untuk menekuni pencak silat hingga saat ini.

“Menurutku, bakal berguna banget buat aku sebagai seorang perempuan belajar bela diri sejak dini,” ujarnya.

“Selain itu, juga untuk mengisi waktu luangku. Sampai akhirnya aku coba ikut kejuaraan PORSENI,” lanjutnya.

Setelah berani untuk melangkah keluar dari zona nyamannya, Linda telah mengikuti banyak kejuaraan pencak silat lainnya. Mulai tingkat provinsi, nasional, hingga terbaru pada tingkat internasional yang berhasil menduduki juara I pada kompetisi internasional yang diadakan oleh perguruan pencak silat Paku Bumi Indonesia. 

Dalam perjalanannya, dukungan pihak keluarga, pelatih, hingga universitas menjadi salah satu bagian dari keberhasilannya. Menurutnya, adanya unit kegiatan mahasiswa (UKM) di UNAIR turut memberikan ‘tempat’ baginya untuk terus berkembang dan menorehkan prestasi.

“Dukungan dari keluarga dan pelatih sangat besar. Keduanya menjadi pihak yang memegang peranan besar dalam keberhasilan yang aku raih (medali emas, Red),” ujarnya.

“Fakultas dan universitas juga tentunya tidak kalah penting. Karena turut menyediakan fasiltas hingga dana untuk aku mengikuti kejuaraan,” tambahnya. 

Selayaknya anak muda, tidak dapat dimungkiri bahwa keluar dari zonanya menjadi suatu tantangan tersendiri. Namun, Linda mengatasi segala kekhawatirannya dengan konsisten untuk berlatih. Menurutnya, manajemen diri dan pola berlatih harus dilakukan agar dapat konsisten. 

“Pertama, semua cabang lomba olahraga kuncinya adalah latihan. Kemudian bagaimana cara kita mengelola cara kita berlatih sesuai dengan gaya kita itu membantu kita untuk lebih efektif,” jelasnya. 

Penulis: Syifa Rahmadina

Editor: Feri Fenoria

Baca juga:

Hebat, Mahasiswi FH UNAIR Raih Juara II Taekwondo Tingkat Nasional

Mahasiswa Pengobatan Tradisional Raih Medali Perak di Ajang Internasional Pencak Silat Paku Bumi Championship 2024