Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa UNAIR Sabet Juara 1 Kanji Cup Tingkat Dasar di UNESA

Mahasiswa Studi Kejepangan, Stefennie Patrica Olivia Siho, saat menerima penghargaan sebagai Juara 1 Kanji Cup ke 20 Tingkat Dasar oleh Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya. (Foto: Istimewa)
Mahasiswa Studi Kejepangan, Stefennie Patrica Olivia Siho, saat menerima penghargaan sebagai Juara 1 Kanji Cup ke 20 Tingkat Dasar oleh Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga kembali mendengungkan kabar gembira. Mahasiswa dari studi kejepangan, Stefennie Patrica Olivia Siho, berhasil menyabet Juara 1 Kanji Cup ke 20 Tingkat Dasar oleh Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya pada Sabtu (3/2/2024) lalu. Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Gedung LPSP Lt.9 Universitas Negeri Surabaya Kampus Lidah Wetan. Kanji Cup merupakan lomba tahunan yang terbagi menjadi level dasar dan level menengah.

Lomba Kanji Cup ke 20 ini membuka pendaftaran pada akhir Desember 2023. Universitas Airlangga tepatnya melalui departemen studi kejepangan menyeleksi dan memilih sepuluh perwakilan salah satunya ialah Steffenie.

“Saya ditunjuk untuk mengikuti lomba tingkat dasar di Kanji Cup bersama dua tim lain yang terdiri dari masing-masing dua orang untuk mengikuti lomba tingkat menengah. Awalnya saya juga tidak berniat untuk ikut serta dalam lomba ini, tetapi saya dipercayai oleh dosen yang membimbing saya untuk bisa mengikuti lomba ini,” jelasnya.

Mahasiswa Angkatan 2023 itu memaparkan bahwa sebelum lomba terdapat pembekalan melalui coaching secara offline bersama dosen selama satu bulan yakni rutin mulai awal Januari kemarin. Para dosen yang membimbing juga sangat bersemangat dalam mempersiapkan lomba ini hingga pada detik terakhir akan masuk kedalam ruangan lomba masih berlatih dan membahas bersama.

“Sejujurnya pada saat hari perlombaan pun kami sebenarnya tidak begitu percaya diri bisa mendapatkan juara. Hal ini karena melihat lawan-lawan yang membawa pasukan perwakilan yang sekian banyak. Saya pribadi mengira akan tereliminasi di babak penyisihan. Tetapi Dhanis-sensei, dosen pembimbing kami, selalu memberi semangat.  Pada akhirnya saya bisa menyisihkan 150 peserta lainnya.”

Stefennie mengingat dosen pembimbingnya mengatakan bahwa kalah pun tidak menjadi masalah setidaknya ia sudah mendapatkan pengalaman dan SKP. Mahasiswa Studi Kejepangan itu mengungkapkan bahwa kata-kata dosen pembimbingnya berhasil membuatnya tidak terlalu tertekan dan terbebani saat menjalani lomba.

Stefennie berbagi mengenai beberapa tips and trick yang paling ampuh dalam mempelajari bahasa Jepang khususnya kanji. Ia membeberkan bahwa latihan menulis menjadi salah satu kunci. Hal itu juga sering disebut oleh dosen-dosen studi kejepangan yang mengampu mata kuliah Kanji. Kebanyakan ketika menulis kanji, seseorang akan lebih mengandalkan ingatan motorik (muscle memory) dibanding ingatan dalam otak.

“Ada peribahasa dalam bahasa Jepang bunyinya chiri mo tsumoreba yama to naru yang diartikan dalam bahasa Indonesia berarti ‘menumpuk debu, bisa menjadi gunung/sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit’. Peribahasa ini sangat tercermin dalam proses mempelajari Kanji. Jika kita menjalani proses belajar ini dengan tekun, secara perlahan akan terlihat hasilnya dengan pengetahuan tentang kanji yang luas dan tulisan kanji yang bagus,” ungkapnya.

Stefennie berharap, pencapaian itu bisa menjadi semangat untuk teman-teman lain yang ingin mengikuti lomba yang serupa. Khususnya untuk teman-teman seangkatannya. Ia berharap dari penghargaan ini teman-teman lain dapat bersemangat dalam belajar bahasa Jepang dan percaya bahwa ichinensei (mahasiswa tahun pertama) juga dapat meraih juara dalam lomba bahasa Jepang. Dari penghargaan ini pula Steffenie juga berharap bisa mengharumkan prodi studi kejepangan dan UNAIR.

Penulis : Ilma Arrafi Nafi’a

Editor : Khefti Al Mawalia