Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswa UNAIR Sabet Medali Emas di International Youth Summit Malaysia

Tim FARMFORWARD UNAIR membawa piagam dan piala pencapaian dari ajang International Youth Summit 3rd di Malaysia (24/5/2025). (Foto: Istimewa)
Tim FARMFORWARD UNAIR membawa piagam dan piala pencapaian dari ajang International Youth Summit 3rd di Malaysia (24/5/2025). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Tim Farm Forward dari Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil mencatatkan prestasi gemilang dalam ajang International Youth Summit 3rd yang berlangsung pada Sabtu (24/5/2025) di Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Sentosa Foundation menggelar kompetisi ini bekerja sama dengan INSAN USIM, USIM, dan World Association of Young Scientist (WAYS).

Tujuh dari beberapa tim yang ikut serta melaju sebagai finalis. Salah satunya, tim FarmForward yang kemudian meraih Gold Medal untuk subtema Law and Economics serta menyandang juara dua secara keseluruhan. Selain itu, Universitas Airlangga (UNAIR) juga berhasil meraih predikat Grand Champion dalam ajang International Youth Summit 3rd. Institusi dengan pencapaian terbanyak yang mendapatkan pengharhaan ini.

Tim FarmForward terdiri dari lima mahasiswa lintas disiplin ilmu. Azzela Neirine Maharani (Akuntansi 2024) sebagai ketua tim, Fandy Ahmad Firmansyah Anwar (Akuntansi 2023), Safrina Putri Indira (Manajemen 2023), Zhafa Putra Syah (Ilmu Komunikasi 2023), dan Rafi Aqillah Afif (Sastra Inggris 2023).

Topik Buruh Tani, Solusi Sosial Ekonomi

Mereka memilih subtema Law and Economics dengan mengusung judul FARMFORWARD: Empowering Communities Through a Social Enterprise Consultant to Achieve Sustainable Economic Goals. Mereka menyoroti isu kerentanan buruh tani, seperti rendahnya upah, risiko gagal panen, serta ancaman food loss yang berdampak pada keberlangsungan ekonomi petani.

Untuk menjawab persoalan tersebut, tim menawarkan solusi berbasis empowerment dan model social enterprise yang menitikberatkan pada pemberdayaan komunitas dan keberlanjutan ekonomi. “Dari keresahan itu, muncul empati yang kuat dan menjadikan presentasi kami lebih mengalir dan menyentuh,” ungkap Zhafa.

Tantangan dan Harapan

Tim mulai mempersiapkan paper sejak awal Februari dan secara rutin berlatih presentasi tiap minggu. Meski panitia meminta powerpoint presentasi secara tiba-tiba dua hari sebelum lomba, tim telah siap sejak jauh hari.

Safrina menyatakan, “Harapannya, solusi ini bisa dikembangkan lebih luas melalui kerja sama dengan pemerintah dan berbagai stakeholder. Serta, bisa diadopsi lebih luas untuk diimplementasikan di Indonesia”

Fandy menambahkan bahwa capaian ini akan menjadi motivasi untuk terus aktif di ajang internasional. “Semoga bisa kembali mewakili UNAIR dan Indonesia di tingkat dunia,” ujarnya.

Keberhasilan ini tak hanya menunjukkan kompetensi mahasiswa UNAIR, tapi juga semangat kolaborasi, empati, dan inovasi dalam menjawab tantangan global.

Penulis : Panca Ezza Aisal Saputra

Editor  : Ragil Kukuh Imanto