UNAIR NEWS – Ibu-ibu anggota PKK Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi memperoleh sosialisasi pembuatan pupuk organis dengan sistem Takakura. Sosialisasi ini dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Airlangga PSDKU (Program Studi Diluar Kampus Utama) di Banyuwangi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM) 2018.
”Biasanya pupuk organik itu dibuat dari kotoran ternak (pupuk kandang) yang menghasilkan bau tidak sedap dan sangat menyengat. Tetapi fertikura ini dibuat dari sisa sayur dan tumbuhan yang diolah menjadi pupuk organik dan tidak menimbulkan bau,” kata Amira Dhisa Fakhira, di Banyuwangi, disela melaksanakan sosialisasi.
Pengabdian Amira dan kawan-kawan yang kemudian ditulis dalam proposal bertajuk “Fertikura” (Fertilizer by Takakura): Sebagai Alternatif Peningkatan Produktivitas Ibu PKK Desa Kemiren Banyuwangi dalam Produksi Sayur Menggunakan Pupuk Organik”.
Dibawah bimbingan Jayanti Dian Eka Sari, SKM., M.Kes., dosen PSDKU Unair Banyuwangi, proposal ini lolos seleksi Dikti dan berhak atas dana penelitian Kemenristekdikti dalam program PKM 2018.
Tim PKM-M dari UNAIR Banyuwangi ini selain Amira juga beranggotakan Meirina Hapsah, Widatul Mila, Putri Retno Asih, serta Xindy Imey Pratiwi. Mereka semua dari mahasiswa program studi Kesehatan Masyarakat PSDKU Universitas Airlangga di Banyuwangi.
”Teknik Takakura itu sangat memudahkan ibu-ibu PKK Desa Kemiren dalam membuat pupuk organik dengan mudah, murah, dan efisien,” tambah Amira Dhisa Fakhira, ketua tim PKMM.
Kegiatan yang sudah di lakukan berupa pembuatan pupuk organik Takakura di Balai Desa Kemiren, pemanenan pupuk organik dari keranjang Takakura dan pembentukan kader FERTIKURA, penanaman bibit sayur menggunakan pupuk organik dan pembuatan kembali pupuk organik menggunakan metode Takakura.
”Harapan kami selesai kegiatan ini, Ibu PKK Desa Kemiren dapat lebih berdaya, utamanya melalui pembuatan pupuk organik dengan metode Takakura. Kemudian menghasilkan pupuk organik untuk perawatan bibit yang telah ditanam, hingga menjual sayur organik dan mendapatkan penghasilan tambahan,” tambah Amira.
Proses awal program ini berupa sosialisasi dan penyuluhan materi program kepada anggota PKK setempat. Dalam pelaksanaan program “Fertikura” ini tim PKMM bekerjasama dengan Pokdarwis Desa Kemiren.
Setelah sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik pembuatan pupuk organik dengan metode Takakura. Kemudian ketika sudah pada waktunya, juga dilakukan pemanenan pupuk organik, kemudian pukuk tersebut dimanfaatkan untuk penanaman sayur. (*)
Penulis : Siti Mufaidah
Editor : Bambang Bes