Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswi UNAIR Bagikan Pengalaman Belajar di University of Texas

UNAIR NEWS – Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) merupakan beasiswa yang memberi kesempatan untuk generasi muda Indonesia merasakan atmosfer pendidikan di kampus top dunia. Salah satu penerima beasiswa bergengsi ini adalah Hanifah Wescania Amibowo. Melalui IISMA, Hanifah berkesempatan untuk memperdalam ilmunya di salah satu universitas ternama dunia, University of Texas at Austin, Amerika Serikat. 

Hanifah adalah mahasiswi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR). Mahasiswi yang memiliki nama sapaan Hani saat ini tengah menempuh studi di assign College of Liberal Arts. Ia memilih studi tersebut karena ingin mempelajari berbagai ilmu diluar akuntansi juga. 

“Aku tetap bisa mengambil banyak pilihan kelas lain sesuai dengan minat dan tidak harus terpaku pada jurusan akuntansi. Terlebih, University of texas at Austin sangat menekankan mahasiswa untuk bisa menjadi all-rounder student,” ungkapnya. 

Hani juga menyoroti keunggulan fasilitas di Austin, yang sangat ramah bagi penyandang disabilitas, vegetarian, serta mereka yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Ia menambahkan, semua makanan memiliki label, sehingga mudah memilih makanan yang sesuai dan halal. 

Hanifah Wescania Amibowo (foto: dok pribadi)

Sementara terkait sistem akademik, Hani mengungkapkan bahwa kampus mengharapkan mahasiswa untuk tidak belajar dan mengerjakan tugas mendekati tenggat waktu. Ia mengatakan bahwa mahasiswa tidak boleh mengerjakan tugas di menit terakhir, terutama tugas menulis.

“Di sini, kami bisa mengirimkan tugas terlebih dahulu ke asisten dosen untuk mendapatkan feedback sebelum dikumpulkan. Maka dari itu, penting untuk menyelesaikan tugas beberapa hari sebelumnya,” ujarnya. 

Selain itu, ia juga menjelaskan ada perbedaan lain antara sistem di Amerika dan di Indonesia. Di University of Texas at Austin konsultasi dengan dosen bisa lebih fleksibel. Dalam hal penugasan, setiap tugas yang mahasiswa kerjakan pasti mendapat feedback dari dosen. “Hal itu bagus karena kita bisa belajar dan memperbaiki kekurangan. Dosen juga sangat terbuka tentang kriteria untuk mendapatkan nilai sempurna,” ucap Hani. 

Hani juga bercerita bahwa ia sempat mendapat beberapa tantangan selama menempuh studi. Salah satunya adalah tekanan untuk tidak melakukan kesalahan karena kebijakan anti-plagiarisme yang sangat ketat. Ia menyebut, artificial intelligence (AI) policy di University of Texas at Austin sangat ketat, sehingga AI hanya bisa mahasiswa pergunakan untuk mencari ide, tapi tidak untuk menyalin jawaban. 

Kepada mahasiswa yang sedang berjuang untuk lolos IISMA, Hani berpesan agar tetap percaya diri dan tidak meremehkan kemampuan diri sendiri. Ia menyebut apabila ada peluang jangan ragu untuk mengambilnya karena bisa saja menambah kesempatan memperluas jaringan. “Setiap orang memiliki potensi luar biasa yang bisa dicapai. Jangan takut mengambil peluang dan selalu percaya diri,” kata Hani.

Ia juga menyarankan untuk meminta bantuan dari alumni IISMA dalam mempersiapkan esai dan wawancara. “Saat wawancara, jangan menulis jawaban lengkap. Cukup tulis poin-poin penting dan jelaskan dengan percaya diri, karena proses ini semua tentang diri kamu sendiri dan pilihan universitas yang kamu ambil,” pungkasnya. 

Penulis: Hana Mufidatuz Zuhrah

Editor: Edwin Fatahuddin