Universitas Airlangga Official Website

Mahasiswi UNAIR Sabet Juara 1 Youth Innovation Summit 2023

Potret Mahasiswi UNAIR (berhijab merah) bersama tim berhasil juara 1 Youth Innovation Summit 2023, Aulia Widi (kiri) dan Jihan Amiratul (kanan) pada Senin (6/11/2023). (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswi Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil sabet juara 1 dalam kompetisi SDGs Project Pitch Competition Youth Innovation Summit 2023. Kompetisi ini terselenggara oleh Universal Islamic Event (UNITE) pada 1 hingga 6 November 2023 (1-6/11/2023) di International Islamic University Malaysia.

Dua mahasiswi UNAIR merupakan anggota tim yang berhasil raih juara 1 dalam acara tersebut. Tim ini adalah kelompok kolaborasi berisikan 5 anggota termasuk 2 orang dari UNAIR yaitu Jihan Amiratul Farihah HI 2020 sebagai ketua tim dan Aulia Widi Mangesti Psikologi 2021 serta 3 orang lainnya dari UGM. Peserta kompetisi ini awalnya mendaftar sebagai individu namun saat lolos tahap seleksi bebas untuk memilih anggota timnya.

Kepada UNAIR NEWS, Widi salah satu anggota tim menceritakan terkait persiapan tim nya dalam kompetisi ini. “Persiapannya sejak 6 bulan dari bulan Maret. Lumayan agak lama karena kita harus persiapan perizinan kampus, sponsor. Kita juga melakukan riset selama 1 bulan sebelum berangkat,” katanya pada Kamis (9/11/2023).

Ia menjelaskan bahwa tim nya mempersiapkan banyak hal terutama karena timnya mengambil topik SDGs poin 4 terkait pendidikan. “Kita mempersiapkan isu apa, melakukan telaah artikel dan persiapan terkait output kelompok kami yaitu website. Juga persiapan dan latihan presentasi. Ya mirip-mirip PKM lah,” katanya.

Mahasiswi Psikologi itu juga menceritakan tentang persiapan pribadinya, mulai dari riset tentang kearifan lokal, kebudayaan lokal, kondisi lingkungan dan starter pack halal.  “Waktu sholat yang berbeda dan riset makanan halal sih. Itu juga merupakan perhatian saya yang mungkin orang jarang perhatian ke (hal) tersebut,” ungkapnya.

Dalam kompetisi tersebut, sambung Widi ia dan tim juga menghadapi tantangan. Terlebih karena anggota tim yang berasal dari tempat dan asal Universitas yang berbeda sehingga terbentur oleh kesibukan dan jadwal masing-masing. Namun ia menyampaikan bahwa pentingnya tanggung jawab bersama untuk menyelesaikannya. Ia juga mengajak untuk selalu mempunyai kebiasaan dan pendekatan kepada Allah SWT.

Alhamdulillah tim kita menginternalisasi kebiasaan-kebiasaan seperti baca Al-Ma’surat, sedekah subuh, sholat Dhuha. Karena itu merupakan sesuatu bagi kita. Salah satu upaya setelah persiapan teknis yaitu jalur langit,” imbuhnya.

Menurutnya jalur langit dan doa restu merupakan salah satu faktor yang membawa mereka sampai pada keberhasilan setelah mempersiapkan segala sesuatunya. “Minta doa restu Bapak Ibu. Kita juga menghubungi beberapa dosen untuk minta restu beliau,” jelasnya,

Penulis: Tsaqifa Farhana Walidaini

Editor: Nuri Hermawan