Universitas Airlangga Official Website

Manfaatkan Teknologi Ramah Lingkungan, Mahasiswa UNAIR Raih Juara 2 Nasional

Tim Ivone mendapatkan juara 2 dalam lomba NEON yang diadakan di Universitas Negeri Malang (Foto: Istimewa)
Tim Ivone mendapatkan juara 2 dalam lomba NEON yang diadakan di Universitas Negeri Malang (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) kembali cetak prestasi dalam kompetisi esai nasional. Kolaborasi mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) tersebut berhasil meraih juara II dalam kompetisi esai nasional yang diselenggarakan Universitas Negeri Malang. Hasil dari usaha mereka itu didapatkan saat pengumuman pada Sabtu (20/7/2024).

Lomba bertajuk “National Essay Oksigen Competition” atau NEON tersebut mengadu berbagai ide inovatif dari mahasiswa seluruh Indonesia dalam menciptakan green chemistry. Mahasiswa UNAIR yang terdiri dari Ivone Pinasthika Prawesti (FIB), Iqbal Rohim Al Farisi (FIB), dan Firman Maulana Barokah (FPK) berhasil mencapai kemenangannya melalui ide inovasi alat konversi air dengan teknologi Microbial Fuel Cell (MFC) dengan pemantauan secara real-time.

Mewakili tim, Ivone mengungkapkan bahwa kemenangan yang mereka dapatkan merupakan hal yang tidak disangka. Pasalnya, ada banyak finalis dengan latar belakang yang lebih relevan dengan tema lomba. “Alhamdulillah juara 2, sangat senang dan merasa tidak menyangka karena para finalis dari latar belakang pendidikan teknik, teknik kimia, teknik industri, dan lain-lain Yang mana lebih mampu menjelaskan secara teknis maupun prinsip kerja gagasan mereka. Namun dari latar belakang kami tidak ada yang dari teknik bahkan kimia,” ungkap Ivone.

Ivone menerangkan bahwa gagasan yang membawa mereka meraih juara 2 ini sudah ia pikirkan sejak jauh-jauh hari sebelum lomba diadakan. Hal itu menunjukan bahwa adanya perjuangan dalam memperoleh juara tidak datang secara instan dan perlu pemikiran yang panjang. “Sebelumnya saya sebagai ketua sudah pernah merancang ide tersebut dari jauh sebelum lomba ini. Mungkin sekitar satu tahun lalu, baru dapat diikutkan lomba dan menang,” imbuhnya.

Ia juga menjelaskan bahwa gagasan yang ia dan kelompoknya usulkan ini memiliki tujuan untuk dapat mengonversi air sehingga dapat menghasilkan listrik. Di mana hal tersebut dapat digunakan oleh berbagai pihak yang memiliki keterbatasan dalam sanitasi atau air bersih. “Gagasan yang diusung dapat mengonversi air dan menghasilkan listrik. Yang mana itu bisa digunakan untuk berbagai kalangan yang memiliki keterbatasan sanitasi. Sesuai tema, gagasan ini memanfaatkan teknologi ramah lingkungan MFC,” jelas Ivone.

Selain itu, ia juga menjelaskan mengenai penilaian yang menjadi unsur penting dalam menjadi juara yakni pentingnya penjelasan dari setiap gagasan tentang ide gagasan. “Salah satu dewan juri yang merupakan profesor, beliau juga mengatakan bahwa pentingnya mencari data dari berbagai sumber, serta pentingnya memikirkan sebab, akibat dari gagasan yang dipikirkan matang-matang dan keberlanjutannya,” lanjutnya.

Ia juga berharap dengan adanya ide ini dapat membantu berbagai kalangan dan tidak hanya berhenti dalam ide saja. Ia mengharapkan ide yang ia dan tim ciptakan dapat terealisasi dan bermanfaat bagi masyarakat luas. “Harapannya, ide ini tidak hanya berhenti untuk kepentingan lomba saja. Namun juga dapat direalisasikan dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutupnya.

Penulis: Ahmad Hanif Musthafa

Editor: Yulia Rohmawati