UNAIR NEWS – Sampah menjadi momok bagi pemerintah dalam mengelola daerah. Masalah sampah tidak hanya mengganggu tata kelola estetika kota saja. Tetapi, dalam hal kesehatan sampah menjadi masalah serius.
Pada Senin (7/8/2023) Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan Diskusi Panel Imunologi 2023 dengan tajuk Imunitas Masyarakat Membentuk SDM Unggul Menuju Indonesia Maju. Puji Andriati, ST MM, sebagai pemateri, menjelaskan kaitan masalah sampah dengan kesehatan masyarakat.
Sebagai pihak yang menaruh perhatian di bidang pengelolaan sampah, Puji memaparkan bahwa pemerintah daerah memiliki kebijakan dalam mengurus sampah.
“Sampah identik menyangkut kesehatan masyarakat. Seperti pada Peraturan Bupati Mojokerto nomor 78 tahun 2018 yang mengatur agar sampah dapat terukur, terpadu, dan berkelanjutan. Sehingga aturan tersebut menjadi pedoman mewujudkan lingkungan sehat dan bersih,” paparnya.
Masalah Sampah dan Perilaku Masyarakat
Sumber sampah terbesar berasal dari rumah tangga. Puji menjelaskan, “Komposisi sampah yang paling besar adalah sisa makanan sebanyak 44 persen disusul oleh sampah plastik sebanyak 15 persen.
Di dapur sampah organik, di meja makanan akan tersisa sampah organik, bahkan di kamar mandi ada pasta gigi yang tidak terpakai. Di setiap sudut rumah menghasilkan sampah.”
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan B3 Dinas Lingkungan Hidup Kab. Mojokerto tersebut juga memaparkan kondisi salah satu pembuangan akhir di Mojokerto. Mulanya, paparnya, perkiraan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk daerah Karangdiyeng, Mojokerto baru penuh pada tahun 2025. Tetapi, nyatanya saat ini pada tahun 2023 sampah sudah melebihi bibir tanggul TPA.
Masalah sampah liar juga menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Puji mengatakan banyak sampah liar yang terbuang di pinggir jalan. Kendati pemerintah bersama dinas lingkungan sudah mengevakuasi sampah, masyarakat masih saja membuang sampah di tempat yang sama.
“Setelah mengevakuasi sampah, pemerintah memasang spanduk larangan membuang sampah dengan ancaman denda. Setelah evaluasi dua bulan kemudian, spanduk tersebut hilang dan gundukan sampah terbentuk lagi. Ini menyangkut perilaku masyarakat kita, terulang lagi,” ungkapnya.
Hubungan Pengelolaan Sampah dan Kesehatan Masyarakat
Gundukan sampah di TPA sudah dikelola dengan baik. Antaranya menggilas sampah dengan alat berat, mengeruk sampah ke dalam tanah, hingga membuat kompos dari sampah organik. “Itu saja masih ada banyak binatang tikus dan serangga. Apalagi yang sampah liar di daerah,” ungkapnya.
Masalah sampah menjadi sumber penyakit bagi masyarakat. Seperti nyamuk yang menyebarkan malaria dan demam berdarah. Juga, tikus dan serangga yang membawa bakteri dan virus.
Terdapat pula masalah polusi udara dari perilaku pembakaran sampah yang tidak terkontrol. Pembakaran masih terjadi di mana-mana sehingga polusi menjadi parah. Termasuk juga masalah pencemaran air yang dicemari oleh sampah rumah tangga. Apalagi untuk air sungai yang rentan bagi kesehatan masyarakat.
Penulis: Muhammad Naufal Rabbani
Editor: Feri Fenoria