Universitas Airlangga Official Website

Masuki Hari Kedua, Pertemuan WUACD Bahas Evaluasi hingga Rumusan Program Kerja

Suasana pertemuan WUACD di Ballarat Campus Federation University (Foto: Istimewa)
Suasana pertemuan WUACD di Ballarat Campus Federation University (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Pertemuan pengurus World University Association for Community Development (WUACD) memasuki hari kedua. Kali ini, pertemuan pengurus WUACD terlaksana di Federation University, Ballarat Campus. Kegiatan tersebut menghadirkan perwakilan universitas terkemuka di dunia yang tergabung dalam organisasi internasional ini, baik secara offline maupun online. Tercatat perwakilan dari 41 perguruan tinggi bergabung dalam pertemuan ini

The Vice-Chancellor Federation University, Prof Duncan Bentley, dalam pidato penyambutannya menyampaikan ucapan selamat datang dan menyambut dengan hangat kedatangan tim WUACD.  “Saya sangat bangga karena WUACD berhasil menggalang partisipasi banyak perguruan tinggi di dunia dalam berbagai kegiatan. Keberhasilan organisasi ini bisa terukur dari kuantitas dan kualitas kegiatan yang terus naik dari tahun ke tahun,” ujarnya.

Ia berharap ke depan kegiatan kolaborasi yang bersifat multidisplin terus meningkat karena membawa dampak positif bagi masing-masing anggota. Federation University akan terus ambil bagian dalam berbagai kegiatan yang terlaksana oleh WUACD. Salah satu fokus yang saat ini sedang terlaksana oleh Federation University adalah energi terbarukan. Ia berharap hal tersebut juga menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain.

Para peserta rapat di depan gedung pertemuan Ballarat Campus (Foto: Istimewa)
Para peserta rapat di depan gedung pertemuan Ballarat Campus (Foto: Istimewa)

Ketua WUACD Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi dalam sambutannya menyampaikan, “WUACD tidak hanya menjadi forum akademik, tetapi juga platform yang menghubungkan universitas dari berbagai belahan dunia untuk menciptakan dampak sosial yang nyata. Kami percaya bahwa kolaborasi lintas negara sangat penting untuk menjawab tantangan-tantangan global.”

Berdasarkan laporan yang Prof Nyoman sampaikan, jumlah anggota WUACD mengalami kenaikan secara simultan sejak berdiri tahun 2018. Saat itu jumlah anggota yang bergabung hanya 17 perguruan tinggi, meningkat menjadi 23 pada tahun 2019. Pada tahun 2023 jumlah anggota meningkat drastis menjadi 39 perguruan tinggi, dan menjadi 41 pada taun 2024.

Mega M Puteri PhD Sp KGA (K) AIBK selaku koordinator mobiliti manyampaikan bahwa selama tahun 2024 banyak kegiatan telah WUACD laksanakan, baik yang diinisiasi oleh UNAIR maupun oleh anggota lain. Kegiatan tersebut terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain International Community Development, Kuliah Tamu, Konferensi Internasional, serta Student Mobility (inbound and outbound).

Seluruh kegiatan yang terselenggara oleh WUACD melibatkan ratusan dosen dan mahasiswa dari perguruan tinggi anggota organisasi ini. Dampak yang dihasilkan bukan saja diraih oleh perguruan tinggi anggota, melainkan juga masyarakat luas yang menjadi sasaran kegiatan.

Pertemuan juga menyepakati usulan kegiatan yang akan terselenggara pada tahun 2025 mendatang. Thammasat University Thailand mengajukan diri sebagai tuan rumah konferensi yang akan terselenggara pada Oktober/November 2025 di Bangkok. Hal yang sama juga diajukan oleh Avinashilingam Institute India yang juga mengajukan diri sebagai host konferensi internasional. Usulan tersebut disampaikan oleh Prof K S Santhy Deputy Dean School of Biosciences.

Beberapa program yang UNAIR ajukan antara lain MOOC Program yang bisa seluruh anggota WUACD akses. Utamanya untuk kepentingan pengembangan komunitas dan pembelajaran bersama. Penutup pertemuan hari ini adalah evaluasi bersama untuk kegiatan yang telah terlaksana.

Penulis: Prof Purnawan Basundoro MHum

Editor: Yulia Rohmawati