Universitas Airlangga Official Website

Masyarakat Profesi Penilai Indonesia Gandeng FEB UNAIR Adakan Sosialisasi Profesi Penilai

Potret Sosialisasi Profesi Penilai yang diselenggarakan pada rabu (14/9/2022) bertempat di Aula Fajar Notonagoro. (Foto: Humas FEB)

UNAIR NEWS – Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) gandeng Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga adakan sosialisasi profesi penilai pada Rabu (14/9/2022). Sosialisasi yang bertujuan untuk mengenalkan profesi penilai itu diselenggarakan di Aula Fajar Notonagoro. Acara tersebut merupakan bentuk kerjasama dari Departemen Ilmu Ekonomi dengan DPD MAPPI Jawa Timur serta Pusat Pembinaan Profesi Keuangan – Kementerian Keuangan.

Pada kesempatan tersebut, Ketua DPD MAPPI Jawa Timur Mushofah ST MM hadir sebagai pemateri pertama dalam sosialisasi. Ia menerangkan materi mengenai profil Dewan Pengurus Daerah Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) Jawa Timur. Mushofah menjelaskan bahwa keanggotaan MAPPI memiliki lima tingkatan meliputi anggota afiliasi, peserta, terakreditasi, bersertifikat dan anggota kehormatan.

“Anggota kehormatan merupakan orang yang dipandang berjasa dalam pembinaan profesi penilai,” terangnya.

Untuk menjadi anggota kehormatan, sambung Mushofah, anggota tersebut harus melalui tahapan pengusulan yang dilakukan oleh Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah, kemudian disetujui melalui forum Musyawarah Nasional.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Keuangan Dr Arie Wibowo SE ST turut hadir dengan membawakan materi bertajuk “Profesi Penilai: Kerja Asik Sambil Membangun Negeri Road to Indonesia Presidency AVA 2022”. Arie menyatakan bahwa seorang penilai harus memiliki kompetisi dalam melakukan penilaian, sekurang-kurangnya telah lulus pendidikan awal penilaian.

Tak hanya itu, Arie menyebutkan bahwa bidang jasa penilai publik dapat dikategorikan menjadi empat macam meliputi penilai properti, penilai properti sederhana, penilai bisnis dan penilai personal properti.

“Salah satu bentuk penilaian properti adalah penilaian mengenai tanah dan bangunan beserta kelengkapannya serta pengembangan lainnya atas tanah,” ujarnya.

Pada akhir, Arie menyebutkan beberapa jenis teknologi yang diterapkan untuk mendukung proses penilaian. Teknologi tersebut meliputi data dan big data penilaian, blockchain, serta Artificial Intelligence and Automated Valuation Models (AVMs).