UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali berkontribusi dalam pengabdian masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh dokter umum, mahasiswa, dan dosen divisi Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UNAIR RSUD Dr Soetomo Surabaya. Pengabdian masyarakat ini menyasar para ibu hamil dan kader-kader di wilayah kerja Puskesmas Sumber Kabupaten Probolinggo yang bertepatan pada hari Minggu (11/8/2024).
Anemia dalam kehamilan bukanlah sekadar masalah kesehatan biasa. Dampaknya dapat meluas hingga ke kesehatan ibu dan bayi. Di Provinsi Jawa Timur, khususnya di Probolinggo, anemia pada ibu hamil menjadi perhatian serius dengan tingkat kejadian yang mencapai 48,5 persen. Menghadapi tantangan ini, sebuah inisiatif kolaboratif antara FK UNAIR dan Puskesmas Sumber, Probolinggo, lahir untuk mengatasi permasalahan anemia ini.
Kegiatan ini dibuka oleh dosen dari divisi Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi yaitu Dr dr Manggala Pasca Wardhana, SpOG, Subsp KFm. “Masalah utama pada kehamilan di Indonesia ini adalah masalah gizi, dan yang paling utama tentang anemia defisiensi besi. Maka dari itu penting sekali untuk meningkatkan pengetahuan dan keilmuan kepada ibu hamil untuk mengatasi anemia defisiensi besi. Harapan kami kita semua dapat meningkatkan kualitas dari ibu hamil yang menghasilkan generasi penerus di Indonesia,” ucap Dr dr Manggala.
Tim gabungan dari Puskesmas Sumber dan FK UNAIR merancang program sosialisasi yang komprehensif dengan memberikan penyuluhan dan edukasi mengenai anemia pada ibu hamil. Tim pengabdian masyarakat FK UNAIR menyediakan inovasi baru berupa Lembar Balik TAMENG yang berisi informasi penting tentang anemia dalam kehamilan.
Lembar balik ini merupakan media cetak yang dapat digunakan untuk membantu edukator menyampaikan pesan kepada masyarakat secara interaktif dengan ilustrasi yang menarik. Lembar Balik TAMENG ini akan menjadi sumber referensi yang mudah diakses bagi masyarakat, memungkinkan mereka untuk memperoleh pengetahuan lebih lanjut tentang masalah ini. Pemberian materi ini juga diperdalam dengan penilaian pre-test dan post-test untuk mengukur efektivitas edukasi.
Setiap ibu hamil yang berpartisipasi dalam program akan didata secara lengkap. Mereka juga akan menjalani pemeriksaan status gizi dan pengukuran kadar hemoglobin untuk menentukan adanya anemia. Data ini akan menjadi dasar untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam penanganan kasus anemia. Tidak hanya itu, program ini juga mengumpulkan data tentang faktor-faktor risiko yang menyebabkan anemia pada ibu hamil. Melalui wawancara dan observasi, tim akan mengidentifikasi faktor-faktor tersebut untuk merancang strategi pencegahan yang lebih efektif di masa depan.
Kegiatan ini melibatkan 84 orang yang terdiri dari peserta ibu hamil, kader, kepala desa, bidan, dokter, dan mahasiswa. Seluruh rangkaian kegiatan ini dapat berjalan lancer atas kerjasama yang erat antara Puskesmas Sumber dan FK UNAIR. Melalui sinergi ini, diharapkan akan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat tentang anemia dalam kehamilan dan peningkatan partisipasi dalam upaya pencegahan dan deteksi dini.
Inisiatif kolaborasi antara FK UNAIR dan Puskesmas Sumber, di bawah bimbingan Dr dr Manggala, kegiatan ini membawa harapan baru dalam penanganan anemia pada ibu hamil di Probolinggo. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kerjasama yang solid, diharapkan dapat terjadi penurunan angka kejadian anemia dan peningkatan kesehatan ibu hamil serta bayinya. Langkah-langkah ini juga sejalan dengan upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Penulis: dr Salsabila Nabilah Rifdah, dr Mirani Ulfa Yusrika, dan Arin Zhafira