UNAIR NEWS – Penyu merupakan salah satu hewan purba yang masih ada sampai sekarang. Ia berbentuk seperti kura-kura namun hidup di lautan. Ada tujuh jenis penyu di dunia dan enam di antaranya ada di Indonesia. Kendati demikian, keberadaan penyu terancam punah. Hal ini disebabkan oleh berbagai penyebab. Padahal, manfaat penyu ada banyak.
Perlindungan Penyu
drh Dwi Suprapti MSi menjelaskan bahwa penyu masuk ke dalam 20 spesies prioritas yang dilindungi di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2020 hingga 2024. Berbagai peraturan telah dikeluarkan untuk melindungi penyu. Tak hanya secara nasional, perlindungan terhadap penyu juga ada secara internasional.
Ancaman hukuman bagi seseorang yang memanfaatkan penyu dalam hal perdagangan adalah selama lima tahun penjara dan denda 100 juta rupiah. Sosok yang akrab dengan sebutan Dwi penyu tersebut menuturkan bahwa perdagangan penyu yang sering terjadi dalam bentuk cinderamata seperti kalung, gelang, bahkan bingkai kacamata.
“Dia (penyu, red) sering diburu diambil sisiknya lalu dibuat perhiasan. Perdagangan lintas negara paling sering karena cangkang atau sisik ini tahan lama. Kalau telur penyu satu minggu sudah busuk,” tuturnya.
Penyebab Utama
Ada lima ancaman penyebab utama yang menjadikan penyu terancam punah. Pertama, perdagangan ilegal. “Penyu dapat dijual dengan harga yang fantastis sehingga perdagangan masih terus terjadi,” tutur drh Dwi.
Kedua, kerusakan habitat. Penyu hijau merupakan penyu yang sangat sensitif terhadap aktivitas di sekitar pantai. Jika di pantai sudah banyak wisatawan yang berkunjung, biasanya penyu tersebut tidak berkenan untuk bertelur di sana.
“Bertolak belakang dengan sekarang. Ada penyu pasti jadi tempat wisata. Ini menyebabkan populasi penyu semakin menurun,” paparnya. Tapi berbeda dengan penyu lekang karena ia tidak sensitif terhadap aktivitas yang terjadi di pantai.
Katiga, perubahan iklim. Keempat, ketidaksengajaan penyu tertangkap menggunakan alat tangkap perikanan. Kelima, pencemaran lingkungan baik limbah atau sampah.
Manfaat Penyu
Penyu memiliki berbagai manfaat di berbagai sektor kehidupan. Seperti contoh penyu belimbing si pemakan ubur-ubur. Secara tidak langsung, penyu jenis ini membantu alam untuk mengontrol agar tidak terjadi ledakan populasi ubur-ubur. Jika terjadi ledakan populasi ubur-ubur maka laut akan menghasilkan listrik yang cukup tinggi.
“Kalau dipegang air laut itu bisa memberi sengatan listrik jadinya. Ikan-ikan di bawah laut juga mati karena tersengat. Akibatnya, cari ikan susah dan harga di pasar jadi tinggi,” ungkapnya pada kuliah tamu yang oleh Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) pada Jumat (14/4/2023).
Sementara penyu hijau si pemakan lamun bermanfaat untuk regenerasi lamun. Tumbuhan laut ini bermanfaat bagi ikan agar telurnya terlindungi dan tidak terbawa arus air. Penyu hijau turut membantu menyebarkan benih-benih lamun saat mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Pesan Dokter Penyu
Setiap penyu memiliki manfaat yang berbeda-beda. Namun hal yang pasti adalah keberadaan penyu dapat menyeimbangkan ekosistem alam yang ada. Masyarakat bisa ikut melestarikan penyu dengan bijak dalam menggunakan plastik.
“Bertanggung jawablah atas sampahmu. Jangan sampai sampah ini terbawa ke laut dan mengancam ekosistem yang ada di sana. Tidak hanya penyu tapi bisa jadi ikan-ikan yang nantinya akan kita konsumsi. Apapun langkah kecil yang dilakukan bisa berdampak besar,” pungkasnya. (*)
Penulis: Icha Nur Imami Puspita
Editor: Binti Q. Masruroh