UNAIR NEWS – Plagiasi dan kemiripan teks harus dihindari dalam dunia akademis. Karena itu, terdapat aplikasi Turnitin yang berfungsi untuk melakukan pengecekan terhadap hal tersebut. Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) Universitas Airlangga (UNAIR) menyediakan fasilitas kepada fakultas untuk menggunakan aplikasi Turnitin. Apa fungsi turnitin?
“Turnitin Feedback Studio merupakan alat integritas akademik yang berfungsi untuk memberikan umpan balik dan penilaian terhadap karya tulis. Fungsi utamanya adalah untuk menyiapkan penulis dalam kemampuannya membangun kemampuan berpikir kritis.
Juga berlanjut pada proses menciptakan lingkungan yang berintegritas dan berpengaruh pada karier seseorang,” ungkap Muhammad David Lung, Konsultan Layanan Edukasi Turnitin Indonesia, dalam pelatihan yang diadakan LIPJPHKI pada Kamis (8/6/2023). Pelatihan tersebut lewat media Zoom dan siaran langsung di Youtube.
Peran Aplikasi Turnitin
David menjelaskan bahwa Turnitin merupakan perusahaan yang menghasilkan produk teknologi berintegritas. Turnitin tidak memiliki tujuan untuk menggantikan peran seorang pendidik atau praktisi ahli dalam mengambil keputusan. Ia menegaskan bahwa Turnitin hanya menyebutkan laporan kemiripan (similarity report). Bukan laporan plagiarisme atau kecurangan.
“Turnitin adalah alat pemberi data. Tujuannya adalah menemukan permasalahan yang ada di lingkungan akademis kita. Sehingga ini mempermudah dalam melakukan pemeriksaan,” ungkapnya.
Perbedaan Kemiripan dan Plagiarisme
Aplikasi Turnitin melakukan pengecekan pada naskah artikel dengan database yang ada. David menjelaskan hasil pengecekan akan muncul dalam persentase kemiripan.
“Misalnya hasil menunjukkan 30 persen kemiripan terhadap database yang ada. Maka dari total angka tersebut terdapat kemiripan kata dalam data yang sama. Sehingga diperlukan interpretasi dari pemeriksa untuk melihat apakah ada masalah dalam 30 persen ini? Atau ada yang langsung kita filter menggunakan fitur exclude,” jelasnya.
David menyampaikan bahwa kemiripan teks berarti ada penggunaan kata yang mirip dalam karya seseorang. Ia pun menambahkan, “Bisa jadi, judulnya yang mirip, atau umumnya pada bab dua yang menyampaikan rumus atau formula. Atau catatan kaki, bahkan nama, juga kalimat-kalimat umum.”
Sedangkan, plagiarisme merupakan penggunaan ide atau kalimat orang lain tanpa pengakuan atau atribusi yang tepat. Untuk itu, David menyampaikan bahwa tenaga pendidik perlu memperhatikan secara hasil persentase kemiripan dari pengecekan Turnitin.
Membutuhkan Interpretasi Pendidik Terhadap Hasil Pengecekan Turnitin
Hal terpenting adalah memperhatikan penggunaan kutipan langsung dan teknik penulisan yang tepat. Maka, David menekankan bahwa interpretasi pendidik menjadi penting terhadap hasil pengecekan. Sehingga hasil persentase kemiripan tidak bisa ditelan mentah-mentah.
David menunjukkan bahwa terdapat beberapa poin yang masuk ke dalam hitungan persentase kemiripan. Seperti, topik umum, sitasi, fakta umum, kutipan langsung, dan daftar referensi. Hal tersebut tidak bisa luput dari penilaian pendidik untuk jeli melihat data yang ada.
“Meski angka kemiripan hanya lima persen, tetapi hal tersebut adalah hasil copy paste maka itu bisa diinterpretasikan sebagai plagiarisme. Terlebih tidak diikuti dengan teknik penulisan sitasi yang baik dan benar,” ungkapnya.
Penulis: Muhammad Naufal Rabbani
Editor: Feri Fenoria
Ketahui Cara Patenkan Karyamu Melalui LIPJPHKI
Dorong Peningkatan, LIPJPHKI UNAIR Sosialisasikan Insentif Hak Kekayaan Intelektual