Universitas Airlangga Official Website

Memahami Kebutuhan Pasien dengan Disabilitas untuk Meningkatkan Keselamatan Pasien

Dokumentasi kegiatan webinar (Foto: Screenshoot Zoom Meeting)
Dokumentasi kegiatan webinar (Foto: Screenshoot Zoom Meeting)

UNAIR NEWS – PUI-PT CoE PSQ kembali mengadakan webinar dengan tajuk “Webinar Series: Memahami Kebutuhan Pasien dengan Disabilitas untuk Meningkatkan Keselamatan Pasien”. Kegiatan itu berlangsung pada Sabtu (13/7/2024) via Zoom Meeting. Webinar ini merupakan hasil kolaborasi kepanitiaan dari mahasiswa dan mahasiswi Internship Batch 13 PUI-PT CoE PSQ.

Tema webinar dipilih dengan tujuan untuk meningkatkan awereness terkait kebutuhan dan aspek keselamatan dari pasien disabilitas di rumah sakit maupun puskesmas. Webinar ini menghadirkan empat narasumber dari latar belakang keluarga pasien, pasien, dokter, hingga kepala puskesmas.

Webinar dibuka oleh sambutan dari Inge Dhamanti, SKM MKes MPH PhD FISQua selaku ketua PUI-PT CoE PSQ. Materi pertama dibawakan oleh Novita S Rajagukguk, SE selaku orang tua dari pasien dengan disabilitas. Novita menjelaskan pengalaman ketika mendampingi sang putra dalam rangkaian pengobatan di rumah sakit Australia dan Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Novita menjelaskan beberapa poin kebutuhan pasien disabilitas yang masih belum tersedia pada rumah sakit di Indonesia. Seperti akses parkir khusus, administrasi, toilet khusus, hingga alat bantu komunikasi dengan tenaga kesehatan. Komunikasi dan pengertian yang baik dari para tenaga kesehatan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan dari pasien serta keluarga pasien saat berobat.

Narasumber selanjutnya yaitu allan Rahmadyvi Triyunanto yang merupakan pasien tuli sekaligus alumni internship PUI-PT CoE PSQ Batch 8. Callan menekankan hak pasien disabilitas untuk mendapatkan kesetaraan dalam mendapat pelayanan kesehatan yang optimal. Callan juga berharap bahwa semakin banyak tenaga kesehatan yang belajar bahasa isyarat agar dapat meningkatkan komunikasi dengan pasien tuli.

Materi ketiga dibawakan oleh Nanda Aulya Ramadhan dr Mkes FISQua dari RS Universitas Airlangga dan PUI-PT CoE-PSQ. Dokter Nanda menjelaskan mengenai standar pelayanan yang dibedakan menjadi tiga tingkatan, yakni macro, meso, dan micro. Dokter Nanda juga menekankan aspek rehabilitasi medik di rumah sakit yang berperan dalam mendukung pasien disabilitas kembali beraktivitas di tengah masyarakat.

Materi penutup disampaikan oleh Endang Listyowati, SKepNs MKes selaku Kepala Puskesmas Janti, Malang. Puskesmas Janti menerapkan brexit sebagai inovasi sistem pelayanan kesehatan ramah disabilitas terutama untuk pasien tunanetra. Seperti penerapan huruf braille dalam etiket obat, handrail di seluruh bagian puskesmas, dan papan nama akrilik dengan huruf braille. Sistem brexit ini merupakan satu-satunya yang diterapkan pada puskesmas di Indonesia.

Seluruh peserta webinar mengikuti kegiatan melalui Zoom dan Live Streaming Youtube dengan antusias. Mereka juga memberikan berbagai pertanyaan kepada 4 narasumber yang hadir.

Penulis: Tim PUI-PT CoE PSQ