UNAIR NEWS – Huru hara pesta demokrasi mulai dirasakan di Indonesia. Tahun 2023 bisa dikatakan sebagai awal masuk tahun politik, dimana sudah terlihat hampir semua partai menggempur informasi terkait capaian dan keunggulan mereka. Beberapa nama tokoh pun mulai bermunculan seakan menjadi jagoan yang akan diusung sebagai calon orang nomor satu di Indonesia.
Menariknya, pada tahun 2024 nanti, sebagian besar peserta Pemilihan Umum (Pemilu) berasal dari golongan pemuda. Tercatat, sebanyak 60% generasi milenial dan generasi Z akan ikut berpartisipasi dalam kontestasi politik 5 tahunan itu. Hal tersebut tentu menjadi bukti konkrit bahwa pemuda adalah faktor penentu masa depan Indonesia.
Melihat hal tersebut, akademisi Universitas Airlangga (UNAIR), Nuke Faridha Wardhani SIP MM berpesan dua hal kepada para pemuda. Pesan tersebut tentu berhubungan dengan peran dan kontribusi pemuda menjelang pesta demokrasi 2024.
Memunculkan Rasa Kesadaran Politik
Dosen Departemen Ilmu Politik UNAIR itu menyebut, bahwa kesadaran akan politik sangat penting untuk ditanamkan dalam setiap orang. Tidak terkecuali pada pemuda yang akan menjadi tombak kemajuan dari sebuah negara.
Menurutnya hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan membaca. Kemampuan yang dimaksud yakni menambah intensitas bacaan dari berbagai sumber, hal ini demi menemukan informasi yang benar dan valid.
“Generasi muda ini (harus red) membaca berita-berita mengenai politik itu sendiri ya apalagi setahun menjelang Pemilu 2024. Nah, bagaimana mereka bisa melihat dan memahami apakah berita yang mereka dapatkan itu sumbernya jelas, apakah dari sumber yang kredibel, dan selanjutnya yang perlu dipahami adalah apakah mereka (para pemuda red) membandingkan satu berita dengan berita yang lain,” ucapnya kepada awak media pada Kamis, (26/01/2023).
Lewat proses tersebut, ucapnya, diharapkan dapat memunculkan rasa kepedulian dan kritis. Hal itu, sambungnya, juga akan membantu dalam menganalisis dan mendapatkan suatu kesimpulan yang maksimal.
“Menurut saya yang paling penting ya kemampuan membaca, tidak hanya membaca tapi juga menganalisa dan memfilter,” ucap Nuke.
Memberikan Sosialisasi
Nuke juga berpesan kepada para pemuda untuk melakukan sosialisasi kepada lingkungan sekitar melalui gerakan nyata atau konten di sosial media. Menurutnya, masih banyak masyarakat di Indonesia yang sangat awam untuk masalah politik. Sebagian besar di antara para pemilih dinilai hanya melihat ketokohan dan mengabaikan unsur lain seperti program kerja, partai pengusung dan lain sebagainya. Tentu hal ini sangat berpengaruh untuk masa depan Indonesia.
“Anak-anak muda tidak perlu membutuhkan dana yang sangat besar atau bahkan membutuhkan nama yang besar. Mulai dari gerakan selevel kampusnya untuk memberikan sosialisasi kepada teman-teman di sekitar kampusnya atau mungkin di kelompok masyarakat di sekitarnya agar mereka juga punya kesadaran politik yang tinggi,” pungkas Nuke.
Penulis: Haryansyah Setiawan
Editor: Nuri Hermawan