UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) tidak henti-hentinya mencetak prestasi membanggakan. Kali ini UNAIR berhasil meraih Juara Umum Regional Medical Olympiad (RMO) Wilayah 4 Tahun 2023. Kompetisi berlangsung di Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah pada 12 – 17 September 2023.
Regional Medical Olympiad (RMO) 2023 merupakan kompetisi tahunan yang merangkul seluruh mahasiswa kedokteran untuk berkompetisi bersama dalam ajang olimpiade kedokteran yang terbagi menjadi enam bidang pengetahuan. Yakni, kardiologi respirasi, muskuloskeletal, infeksi tropis, gastroenterohepatologi, urologi reproduksi, dan neurologi psikiatri. RMO diadakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI).
Dari enam tim Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR yang berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, empat tim berhasil meraih medali, mereka adalah:
- Medali emas pada cabang Neuropsikiatri atas nama Mohammad Nizar Maulana (Kedokteran 2020) dan Nabila Rahmaniah (Kedokteran 2020);
- Medali emas pada cabang Muskuloskeletal atas nama Aileen Aisyah Maulida (Kedokteran 2020) dan Jovanda Atha Alodia Aji (Kedokteran 2020);
- Medali emas pada cabang Infeksi Tropis atas nama Achmad Rifai (Kedokteran 2020) dan Illoney Nindya Kamila (Kedokteran 2021); dan
- Medali perak pada cabang Kardiologi Respirasi atas nama Yongki Welliam (Kedokteran 2020) dan Ikhsan Rifai Darmawan (Kedokteran 2021).
Perjalanan Bertanding
Kepada UNAIR NEWS, Yongki Welliam selaku ketua tim delegasi UNAIR menjelaskan seleksi delegasi RMO terdiri dari dua tahap yang dilakukan sejak Mei, dibantu oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK UNAIR. Hingga akhirnya diperoleh dua mahasiswa sebagai delegasi dalam setiap bidang.
Delegasi yang bertanding dalam kompetisi itu mengikuti babak penyisihan dengan mengerjakan 120 soal Multiple Choice Questions (MCQ) selama 120 menit. Berikutnya, pada babak semifinal peserta mengerjakan soal MCQ dan Objective Structural Clinical Examination (OSCE) yang menilai kemampuan untuk anamnesis, pemeriksaan fisik, hingga tata laksana dan penulisan resep.
“Pada babak OSCE, kami mendapatkan skenario tertentu dan harus memberikan pemeriksaan serta tata laksana yang baik sesuai dengan keluhan pasien. Bersyukur sekali, empat dari enam tim delegasi berhasil maju ke babak final yang terdiri dari sesi Student Oral Case Analysis and Public Health (SOCA-PH) dan Lomba Cepat Tepat (LCT),” ungkap Yongki.
Kiat Ikuti RMO
Yongki membagikan kiat dalam mengikuti ajang kompetisi tersebut. Pertama, berusaha dan berdoa. Berbagai sumber belajar menjadi referensi bagi mereka, mulai dari jurnal, kanal YouTube, hingga diskusi dengan dokter dan teman-teman. Kedua adalah mengatur waktu sebijak mungkin. Selalu menerapkan target dalam jangka waktu dekat dan panjang, sehingga terhindar dari kegiatan menunda-nunda.
Berkat kerja keras dan perjuangan yang dilakukan, Yongki beserta delegasi UNAIR yang lain dapat mempertahankan gelar Juara Umum tahun lalu.
“Aku merasa bersyukur bisa mendapatkan teman-teman yang kompak dan saling mendukung satu sama lain. Selain itu, fakultas sangat mendukung dan mempermudah kami dalam mengikuti kompetisi ini,” pungkasnya.
Yongki berharap, prestasi yang mereka raih saat ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa UNAIR untuk berani berkompetisi. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dekan dan Wakil Dekan FK UNAIR, kemahasiswaan, keuangan, dan dokter serta kakak tingkat pengajar selaku pihak yang mendukung persiapan mereka dalam berkompetisi. (*)
Penulis: Maissy Ar Maghfiroh
Editor: Binti Q. Masruroh