Universitas Airlangga Official Website

Memilih Pemimpin yang Ideal Bagi Anak Muda

Reza Nizar Maulana saat diundang dalam talkshow Tribun Series. (Foto: Tangkapan Layar Siaran YouTube)
Reza Nizar Maulana saat diundang dalam talkshow Tribun Series. (Foto: Tangkapan Layar Siaran YouTube)

UNAIR NEWS – Daftar pemilih tetap tahun 2024 mendatang telah Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetapkan. Jumlah pemilih terbesar berasal dari generasi milenial dan generasi Z menduduki posisi kedua. Dalam kontestasi pemilu, suara anak muda menjadi sasaran utama bagi para peserta pemilu.

Reza Nizar Maulana mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga dan Menteri Koordinator Kemahasiswaan BEM UNAIR 2023 berkesempatan untuk memberikan suaranya mewakili generasi Z dalam Talkshow Tribun Series pada Rabu (12/7/2023). Talkshow itu membahas mengenai Jurus Menggaet Pemilih Milenial Pada Pemilu 2024.

“Makna pemilu bagi saya adalah sebagai turning point. Titik perubahan itu ada bagi peradaban, perubahan bangsa, ke arah yang lebih baik ataupun sebaliknya,” tutur Reza.

Tokoh muda dan influencer seringkali dilibatkan dalam partai politik untuk menggaet suara yang besar. Meski memiliki kekuatan yang besar, tetapi hal tersebut tidak dapat menjadi patokan untuk memilih pemimpin. Sebab, bukan hanya karya dalam bidangnya saja yang dapat dikagumi tapi perlu tahui bagaimana peran dan jejaknya dalam dunia politik. “Muda itu semangat. Tapi pemuda itu bukanlah alat,” tegas Reza.

Saat ini pemuda banyak yang menjadi pemilih pemula. Sebagai pemilih pemula perlu untuk mengerti makna dan esensi dari pemilu agar tidak mudah untuk dipengaruhi. Pemilih pemula harus mampu memilih pemimpin yang tepat karena pilihan tersebut akan membawa pengaruh selama beberapa tahun kedepan terhadap perubahan bangsa Indonesia.

Menggaet Suara Anak Muda

Menurut Reza, generasi milenial saat ini menginginkan sesuatu hal yang baru. Jika kepuasan kepemimpinan sebelumnya sudah sangat tinggi, maka untuk kriteria pemimpin berikutnya juga akan lebih tinggi. Pemimpin yang ideal bagi anak muda adalah pemimpin yang mengerti, dekat dengan anak muda, dan memahami apa yang pemuda inginkan.

“Ada tiga hal untuk menggaet suara anak muda. Yakni dengan memberikan lapangan pekerjaan, pendidikan, dan media untuk berkarya bagi anak muda. Akan sangat mudah bagi para peserta pemilu untuk mengambil hati kaum muda jika tiga hal tersebut dilakukan,” ungkap Reza.

Anak Muda Memilih Pemimpin

Berdasarkan pengalaman Reza, ia memilih pemimpin berdasarkan apa yang diberitahukan oleh orangtuanya. Setelah mengerti lebih dalam mengenai politik, Reza mulai memilah dan memilih berdasarkan visi-misi, latar belakang, dan bagaimana jejak politiknya.

“Orangtua memilih berdasarkan jejak historis. Sedangkan anak muda memilih berdasarkan apa yang mereka inginkan. Kemudian kedua hal tersebut dapat dikomparasikan menjadi suatu pilihan yang tepat,” tuturnya kembali.

Reza juga memberikan semangat bagi anak muda untuk terlibat aktif dalam pemilu. Golput bagi anak muda bukanlah solusi yang tepat. Pemuda harus mempunyai pilihan, karena lebih baik memilih dari pada menyerahkan seluruhnya begitu saja. (*)

Penulis : Nova Dwi Pamungkas

Editor : Binti Q Masruroh