UNAIR NEWS – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar serangkaian kegiatan kuliah umum pada Jumat (16/9/2022) dengan tema “How The Government Achieve More With Less Through Innovation: Kartu Pra Kerja”. Dalam kegiatan itu, hadir Hengki Sihombing sebagai direktur operasional PMO Kartu Pra Kerja dan Dekan FEB UNAIR Prof Dr Dian Agustia SE MSi Ak CMA CA sebagai tuan rumah.
Dalam sambutannya, Prof Dian menuturkan bahwa tujuan kegiatan itu adalah membahas bagaimana program Pra Kerja membantu perekonomian nasional yang menurun akibat Covid-19. Selain itu, dampak pandemi yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi. Karena itu, muncul ketidakpastian investasi, menurunnya daya beli masyarakat, dan komoditas yang anjlok.
“Hal ini karena terjadi pendapatan yang menurun. Pendapatan menurun salah satunya karena dampak terhadap angkatan kerja, yaitu terjadi kenaikan angka pemutusan hubungan kerja. Sehingga program kartu Pra Kerja ini merupakan bagian dari pemulihan ekonomi nasional (PEN),” ucapnya.
Sementara itu, Hengki Sihombing mengaku Program Kartu Pra Kerja berawal janji kampanye Presiden Jokowi pada 2019. Kartu Pra Kerja selama pandemi berperan sebagai semi-bansos. Hal tersebut lantaran PHK yang terjadi di mana-mana, pengangguran, dan kondisi perekonomian yang memburuk.
“Inovasi terbesar Program Pra kerja adalah insentifnya yang bukan lagi memberikan bantuan sosial berbentuk barang dan cash. Tapi, kita transfer tanpa tatap muka. Karena kondisinya sedang pandemi,” ungkapnya.
Berbeda dengan bantuan dana sosial (bansos) yang masih memberikan insentif dalam bentuk uang cash, sistem kartu Pra Kerja berbentuk online. Hal tersebut lantaran kondisi Indonesia pada saat itu masih dihadapi pandemi dan mengalami kesulitan dalam memberikan insentif secara tatap muka.
Pada sesi terakhir, pria berasal Medan itu menegaskan akan ada fitur-fitur baru bagi user Pra Kerja yang nanti sebagai inovasi program tersebut. Sehingga, bagaimana output Pra kerja dapat membantu masyarakat untuk kembali produktif lagi pasca-pandemi.
Penulis: Sintya Alfafa
Editor: Feri Fenoria