Universitas Airlangga Official Website

Menakar Peluang Usaha Cenderamata Bernuansa Sejarah

Toto Fibri Karuniawan (kiri), selaku Pemilik Gadhe Toeloengagoeng pada Kuliah Umum Historiopreneurship yang bertajuk “Peluang dan Strategi Usaha UKM Dengan Tema Sejarah” pada Kamis (9/6/2022). (Foto: Tangkapan Layar Zoom Meeting)

 UNAIR NEWS – Sejarah tidak hanya dapat dikenal melalui buku-buku maupun jurnal akademik. Sejarah dapat dikenal melalui usaha-usaha kewirausahaan. Dengan ide-ide kreatif bernuansa sejarah, suatu usaha dapat menghasilkan keuntungan dan dapat mengedukasi pelanggan melalui media perantara.

Berangkat dari hal itu, Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan Kuliah Umum Historiopreneurship yang bertajuk “Peluang dan Strategi Usaha UKM dengan Tema Sejarah”. Mengundang Pemilik Gadhe Toeloengagoeng, yakni Toto Fibri Karuniawan. Ia menuturkan peluang dan strateginya menembus pasar cenderamata. Khususnya konveksi dengan tema sejarah.

Latar Belakang

“Jadi, latar belakang saya membuat usaha cenderamata dengan (tema) sejarah adalah kesukaan saya terhadap sejarah, membaca buku sejarah dan mempunyai latar akademik sejarah akhirnya saya aplikasikan dan diperjualbelikan dalam bentuk kaus atau cenderamata (lainnya),” ujarnya pada Kamis (9/6/2022).

Dari kesukaannya tersebut, sambung Toto, dirinya akhirnya membuat usaha Gadhe Toeloengagoeng yang berfokus pada usaha cenderamata kaus. Ia memilih kaus, karena mempunyai keinginan untuk mengenalkan sejarah dengan bahasa yang simpel serta menggunakan desain gambar yang mudah diterima masyarakat umum.

Mengenai cara manajemen usahanya, Toto mengungkapkan bahwasannya dirinya telah membagi sembilan karyawannya yang telah mendapatkan spesialisasi tertentu. Baik bagian produksi maupun pemasaran. Tidak lupa, ia juga memberikan perhatian khusus kepada karyawannya.

“Jadi, untuk bikin (usaha Gadhe, Red) ini, saya kumpulkan kawan-kawan yang punya spesialisasi, lalu saya terjemahkan ide-ide saya menggunakan bahasa yang simpel agar dapat membuat usaha bareng-bareng,” katanya.

Toto Fibri Karuniawan, selaku Pemilik Gadhe Toeloengagoeng, menjelaskan paparannya tentang salah satu desain kaosnya pada Kuliah Umum Historiopreneurship yang bertajuk “Peluang dan Strategi Usaha UKM Dengan Tema Sejarah” pada Kamis (9/6/2022). (Foto: Tangkapan Layar Zoom Meeting)
Branding dan Ide Kreatif

Toto mengungkapkan bahwa branding yang telah terbentuk sebetulnya sudah lama ia jalankan. Yakni, dua tahun pertama usahanya. Branding tersebut dibuat untuk menentukan pasar yang ingin didapat, dengan berbagai pertimbangan desain, bentuk gambar, serta materi sehingga dapat membentuk pasar tersendiri dengan tema sejarah Kota Tulungagung dan isinya.

Selain itu, ia membuat branding lain melalui metode tertentu. Menurutnya, suatu produk akan lebih baik disiapkan secara matang terlebih dahulu sebelum dirilis ke publik. Ia lalu mencontohkan salah satu produknya, yakni kaos yang bergambar candi di Tulungagung yang sudah ia siapkan materinya.

“Kaus candi (Tulungagung) ini sudah kita siapkan bulan-bulan sebelumnya. Jadi, kita sudah siap. Tinggal kita sampaikan deskripsi Candi Tulungagung itu seperti apa, lalu kita tentukan tanggal rilisnya. Nanti ketika launching, kita berikan juga materi (Informasi candi) kepada audiens melalui media sosial,” imbuhnya.

Salah satu ide kreatif lain yang pernah ia lakukan adalah dengan memperkenalkan body custom sebagai usaha membebaskan pelanggan yang ingin membuat desain sendiri. “Tentu (pemesanan) ini memakai sistem minimal pemesanan. Jadi, ide ini adalah bentuk lain pemesanan kaos di luar tema yang sudah ada,” tegasnya.

Penulis: Affan Fauzan

Editor: Feri Fenoria