Universitas Airlangga Official Website

Meneladani Akhlak Nabi Muhammad dalam Kehidupan Menurut Habib Ahmad

Habib Ahmad bin Yunus Almuhdor dalam Kajian Sebagian Contoh Akhlak Mulia Rasulullah SAW pada Jumat (9/6/2023) (Foto: SS Zomm)

UNAIR NEWS – Sebagai umat islam, Nabi Muhammad SAW merupakan sosok teladan sepanjang masa. Dalam kehidupan bermasyarakat, penting bagi kita untuk tetap meneladani akhlak mulia Rasulullah. Maka dari itu, Masjid Ulul Azmi Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan kajian Sebagian Contoh Akhlak Mulia Rasulullah SAW pada Jumat (9/6/2023).

Habib Ahmad bin Yunus Almuhdor menjadi penyampai materi pada kajian tersebut. Ia menerangkan bahwa meskipun Rasulullah telah hidup jauh sebelum kita, akan tetapi akhlaknya masih bisa menjadi panutan. Rasulullah juga pernah secara langsung berwasiat tentang akhlak kepada sahabatnya yang bernama Muadz. 

Wasiat Nabi Muhammad tentang Akhlak

Kepada Muadz, Rasulullah SAW berpesan tentang akhlak mulia yang harus umat islam miliki. Habib Ahmad menyebut bahwa wasiat-wasiat itu masih tepat digunakan sebagai panduan untuk bertingkah laku dalam kehidupan modern saat ini.

“Wasiat-wasiat Nabi suruh jujur, memenuhi janji, jaga amanat, kemudian jangan khianat, jaga tetangga, sayangi anak yatim, kalau ngomong yang ringan, kalau ngomong yang lemah lembut, dan selalu sampaikan salam,” pesannya. 

Ketika bertemu dengan kawan muslim lainnya, Nabi selalu mengucapkan salam. Menurutnya, salam bukan hanya bentuk sapaan tapi juga sebuah penyampai rasa aman dari seseorang kepada lawan bicaranya.

Assalamualaikum bukan berarti sekadar mengucapkan tetapi adalah iklan dari kita, kamu aman dari saya, maksudnya begitu,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Ia menceritakan bahwa terdapat pesan lainnya yang selalu Rasulullah sampaikan kepada para sahabat. Bukan hanya berkenaan dengan hubungan manusia dengan sesama, melainkan juga dengan diri sendiri,  Allah, dan alam. 

“Kalau punya angan-angan jangan terlalu panjang. Apa yang kamu inginkan ini, ya sudah yang ada dulu kamu lakukan yang gak ada belakangan. Jaga keimanan, belajar Alquran dengan benar, ada rasa takut daripada al-hisab.”

“Atau (jangan sampai, red) kamu merusak bumi dengan perbuatan maksiat atau dengan berbagai macam apa saja yang merusak sumber daya sumber daya alam,” sambungnya.

Takut kepada Allah

Habib Ahmad menyampaikan bahwa kunci keberhasilan mencapai akhlak mulia adalah takut kepada Allah. Setiap langkah kita selalu diperhatikan oleh Allah. Bahkan, seluruh ciptaan Allah juga turut menyaksikan dan akan menjadi saksi di akhirat kelak.

“Hati-hati sama Allah. Pada tiap batu, pada tiap pohon, pada tiap tanah pada tiap belokan, pada tiap apapun. Artinya, semuanya itu nanti akan bersaksi. Jangan kita saleh di masjid, di luar masjid kita tak saleh. Jadi mau di kelas mau di manapun kalau memang kita takutnya kepada Allah, maka kita akan jaga Allah,” pungkasnya. (*)

Penulis : Muhammad Badrul Anwar

Editor: Nuri Hermawan