UNAIR NEWS – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengadakan Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2017. Bertema “Melakukan Pengabdian di Pulau-Pulau yang Tergolong 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar), kegiatan itu dilaksanakan selama 20 hari. Mulai 25 September sampai 14 Oktober.
Bagi mereka yang ingin bergabung, banyak jalur yang bisa diikuti. Mulai jalur siswa, mahasiswa, hingga pemuda. Untuk mahasiswa di perguruan tinggi negeri, termasuk UNAIR, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman membuka jalur khusus.
Merespons adanya kegiatan tersebut, UNAIR melakukan seleksi 25 peserta. Merekalah yang nanti berhak mewakili dan tergabung ke tim UNAIR dalam ENJ 2017. Tim ENJ UNAIR 2017 akan melaksanakan pengabdian di beberapa pulau. Di antaranya, Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang, serta Pulau Masakambing dan Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep.
Dalam ekspedisi itu, tim yang dikoordinatori Anca Laika tersebut mengambil tema besar “SDGs atau Sustainable Development Goals”. Tentu, orientasi kegiatan pengabdian itu selaras dengan program-program SDGs di bidang pendidikan, sosial, hingga ekonomi.
Di bidang pendidikan, mereka melaksanakan beberapa kegiatan. Di antaranya, kelas kejujuran, inspirasi, kebangsaan, dan expo kampus. Bidang sosial berupa pemberian donasi, merintis karang taruna, dan ikut andil dalam program sosial dari pemerintah desa. Selanjutnya, di bidang ekonomi, tim tersebut berupaya memberdayakan masyarakat di sana melalui pengoptimalan potensi lokal guna memperoleh nilai jual dan mengenalkan manajemen keuangan yang baik.
Selama melakukan ekspedisi ke tiga tempat itu, tim ENJ UNAIR 2017 menghabiskan tiga minggu. Tentu banyak cerita dan pengalaman yang berharga yang tidak akan didapat di bangku kuliah. Mulai mengabdi di daerah yang tidak ada sinyal selama beberapa minggu hingga menemukan Indonesia di tengah-tengah masyarakat pulau.
Memang benar apa yang tertulis dalam buku Mengabdi di Negeri Pelangi terbitan Indonesia Mengajar. Yakni, bila engkau ingin menemukan Indonesia, pergilah ke daerah-daerah pedalaman atau pulau-pulau 3T. Sebab, di sana, kalian akan menemukan bahwa masyarakat Indonesia dengan etika ketimuran yang begitu kental serta yang terkenal atas keramahan dan kehangatannya bisa sangat dirasakan.
“Hal yang tak jauh berbeda kami temui. Yaitu, ketika masyarakat setempat begitu hangat memberikan sambutan walau kami adalah orang asing yang datang dari gemerlap perkotaan,” ungkap salah seorang peserta.
Sebab, sejatinya ENJ bukanlah sebuah ekspedisi biasa, apalagi wisata. Melainkan, kegiatan tersebut merupakan sebuah ekspedisi yang dapat membuka lebar-lebar mata para anak bangsa bahwa Nusantara adalah daerah kepulauan yang kaya potensi. Di sisi lain, perhatian dari para pemudanya masih sangat minim. Yang pasti, Indonesia bisa ditemukan di pulau-pulau yang jauh dari ingar bingar kota.
Penulis: Wahyu Syafi’ul
Penulis: Feri Fenoria