UNAIR NEWS – Bibliometric merupakan suatu metode kuantitatif untuk menganalisis data bibliografi yang ada di sebuah jurnal. Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Imam Yuadi SSos MMT PhD dalam Workshop Web of Science yang diadakan oleh Perpustakaan Universitas Airlangga (UNAIR) pada Rabu (25/5/2022) menyatakan bahwa bibliometric merupakan penelitian kuantitatif tercepat untuk mendapatkan data dalam menulis makalah jurnal.
Imam menjelaskan dalam penelitian bibliometric dapat menggunakan objek kajian dari database jurnal-jurnal. Ia menyebut jika civitas akademika UNAIR akan melakukan penelitian bisa menggunakan objek kajian dari database jurnal yang dimiliki oleh UNAIR, jurnal dari masing-masing fakultas, atau database jurnal yang dilanggan UNAIR.
“Ibaratnya ini sudah ada data yang nanti objeknya ini (database jurnal), sudah ada di sana, tetapi sudah dijelaskan bagaimana kita melakukan searching. Hasil searching tersebut berapa yang akan kita dapatkan. Jadi istilahnya nanti kita akan coba melakukan sebuah pendekatan melalui kajian bibliometric,” jelasnya.
Selanjutnya, Imam menuturkan bahwa kajian bibliometric merupakan sebuah apalikasi dari penelitian matematika dan statistika untuk melihat hubungan antara penulis jurnal satu dengan penulis lainnya. Analisis bibliometric memungkinkan untuk mengetahui siapa saja yang mensitasi jurnal, jurnal apa saja yang disitasi, dan jumlah penulis yang mensitasi jurnal tersebut.
“Termasuk di dalamnya jumlah term dari satu artikel itu atau dalam satu abstrak dalam satu judul itu bagaimana. Semakin term banyak dipakai dalam kata-kata pada penelitian berarti term akan mudah terlihat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut dengan bantuan software dalam analisis bibliometric maka dapat secara otomatis menghitung jumlah penulis yang berkaitan dengan kata kunci yang dicari. Selain itu, juga dapat melihat afiliasi penulis dari mana saja dan bahasa dalam artikel apa saja. Ia juga mengatakan hal tersebut dapat digunakan untuk melihat siapa publisher dari jurnal.
“Semakin banyak publisher dalam satu jurnal itu, kita akan bisa tahu nanti publisher mana yang paling produktif, yang paling banyak memproduksi atau menghasilkan jurnal,” ungkapnya.
Beragam Tools
Kemudian, Imam menjelaskan banyak tools atau software gratis yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis bibliometric. Software tersebut seperti bibexcel, citespace, PoP (PUBLISH OR PERISH), rstudio, SITKIS, UCInet, Gephi, VOSviewer. Lebih lanjut ia menyebut bahwa software VOSviewer adalah yang paling mudah dan dapat melihat hubungan penulis satu dengan penulis lainnya.
“Kita bisa menganalisis satu jurnal, konteksnya itu apa saja dan hubungannya jurnal tersebut ketika ada referensi di dalamnya pasti mensitasi dari jurnal lain, dan jurnal itu juga mensitasi jurnal lain juga, dan seterusnya bisa dilihat,” jelasnya. (*)
Penulis: Wiji Astutik
Editor: Binti Q. Masruroh