UNAIR NEWS – Himpunan mahasiswa Pengobat Tradisional (HIMA BATTRA) gelar webinar REFORDU (Ready to Inform and Educate about Indonesia Traditional Beauty Care Using Herbs) pada Sabtu, 18/6/2022. Webinar hari ketiga tersebut dikemas dalam bentuk workshop dengan mengusung tema Get Your Clean and Healthy Skin with Javanese Traditional Treatment.
Menghadirkan dua pemateri yang ahli di bidangnya yaitu Dosen Farmasi Universitas Airlangga, Neny Purwitasari SFarm MSc Apt dan Myrna Adianti SSi MKes pHD. Masing-masing pemateri tersebut membawakan topik mengenai Java Yellow Scrub Making Demo dan Cold Powder Making Demo.
Pada kesempatan tersebut, Myrna mengungkapkan bahwa Cold Powder atau bedak dingin merupakan salah satu perawatan kecantikan secara tradisional yang memberikan efek dingin pada wajah dan dapat ditemui di beberapa daerah di Indonesia.
“Bedak dingin biasanya banyak dipakai oleh masyarakat Sulawesi, Kalimantan dan Jawa,” ujarnya.
Lebih lanjut Myrna menjelaskan bahwa bedak dingin dapat berfungsi sebagai sunscreen yang dapat digunakan di bagian wajah dan di badan. Di setiap daerah, bedak dingin memiliki sebutan yang berbeda-beda.
“Di Kalimantan Selatan, bedak dingin disebut dengan pupur dingin, penggunaan pupur dingin dapat disebut dengan bapupur yang digunakan dengan cara mencampurkan bedak dan air kemudian diaplikasikan ke wajah sehingga dapat memberikan perlindungan dari sinar matahari,” tuturnya.
Tak hanya melindungi dari paparan sinar matahari, sambung Myrna bedak dingin bermanfaat untuk menenangkan kulit, mencegah keriput, mengecilkan pori-pori kulit, mengurangi minyak berlebih, dan dapat mencegah timbulnya biang keringat.
Bedak dingin dapat dibuat dengan mencampurkan beberapa bahan. Akan tetapi bahan terbaik yang dapat digunakan adalah dengan mencampurkan beras dan bunga.
“Di Indonesia beras dapat ditemukan dengan mudah sehingga beras dapat diolah menjadi bubuk dan dapat digunakan untuk berbagai kosmetik seperti lulur dan bedak dingin. Jika hanya menggunakan bunga maka manfaat yang dihasilkan kurang maksimal,” pungkas Myrna.
Penulis: Indah Ayu Afsari
Editor: Nuri Hermawan