Universitas Airlangga Official Website

Mengenal Klasifikasi Kepemimpinan Menurut Peneliti Senior BRIN

dr Betty Roosiehemiatie MPSH Ph d, selaku Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada kegiatan Guest Lecture Pascasarjana UNAIR yang bertajuk "Desentralisasi Kesehatan dan Kepemimpinan Transformatif" pada Sabtu (16/04/2022). (Foto : Tangkapan Layar Zoom Meeting)

UNAIR NEWS – Kepemimpinan mempunyai klasifikasi yang berbeda-beda, bergantung pada teori yang dikemukakan. Salah satunya adalah kepemimpinan transformatif. Mendiskusikan perihal itu, Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan Guest Lecture yang bertajuk “Desentralisasi Kesehatan dan Kepemimpinan Transformatif”. Tepatnya pada Sabtu (16/3/2022) via Zoom Meeting.

Dalam kesempatan itu, hadir dr Betty Roosihemiatie MPSH Ph D, selaku Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dalam segmen kedua, Ia menerangkan bahwa kepemimpinan mempunyai beragam klasifikasi.

Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional

“Berdasarkan Leadership In Organizational, kepemimpinan terdiri atas pendekatan trait approach, behavior approach, power influence approach, situational approach, serta integrative approach,” ujarnya.

Lebih lanjut, Betty mengutip dari Bass dan Stogdill dalam bukunya yang berjudul Handbook of Leadership, terdapat tiga teori dasar yang dapat menjadi pertimbangan dalam memahami kepemimpinan lebih dalam. Yaitu, trait approach, behavior approach, dan transformational.

“Dari ketiga teori tersebut diharapkan organisasi atau unit agar mencapai visi dari organisasi tersebut,” Tegasnya.

Mengenai kepemimpinan transaksional, Betty mengungkapkan model itu berfokus pada transaksi yang terjadi antara pemimpin dan pengikut. Kepemimpinan tersebut bertujuan mengetahui bagaimana pemimpin memperoleh sesuatu, begitupun sebaliknya.

Sementara itu, Kepemimpinan transformasional menunjuk pada proses di mana seorang individu terlibat dengan orang lain dan menciptakan sebuah hubungan yang meningkatkan tingkat motivasi dan moralitas. Baik pemimpin maupun pengikutnya.

“Diharapkan kepemimpinan ini mentransformasi individu di level yang paling kecil dari organisasi,” imbuhnya.

4 Komponen Transformasional dan Kritik Transformasional

Dikutip dari BM Bass dalam buku Transformational Leadership, Betty mengungkapkan bahwa terdapat empat dimensi atau komponen kepemimpinan transformasional. 

“Antara lain ada pengaruh idealis dari pemimpin-pemimpinnya. Lalu memotivasi yang memberi inspirasi. Ada stimulasi intelektual, yakni menentukan visi misi,” ujarnya.

“Dan, yang terakhir adalah turut mempertimbangkan di level individu,” imbuhnya.

Menurut Betty, kepemimpinan tersebut melibatkan dan menginspirasi pengikut untuk berkomitmen pada visi dan misi sebagai sebuah organisasi, tertantang untuk memecahkan permasalahan melalui inovasi, dan mengembangkan kapasitas kepemimpinan pengikutnya melalui pembinaan, pendampingan, tantangan dan dukungan.

Teori tersebut, sambung Betty, mempunyai berbagai kritik dalam kepemimpinan transformasional. Di antaranya, pengaruh dimensi yang terbagi menjadi pengaruh idealis, motivasi, intelektual, dan hubungan organisasi dengan individu. Kedua, hasil penelitian Multifactor Leadership Questionnaire yang berkorelasi antar di mensi lainnya.

Dan, ketiga adalah kepemimpinan transformasional memperlakukan kepemimpinan sebagai ciri dari kepribadian daripada perilaku melatih orang atau anggotanya. “Kemudian, dari penelitian itu, belum menetapkan bahwa kepemimpinan transformasional dapat mengubah individu,” ucapnya.

Penulis: Affan Fauzan

Editor: Feri Fenoria