Universitas Airlangga Official Website

Mengenal Prodi Kedokteran di UNAIR

UNAIR NEWS – Program studi (prodi) Kedokteran Universitas Airlangga (UNAIR) merupakan salah satu program studi yang memiliki keketatan tertinggi pada setiap jalur masuk perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai program studi yang banyak diminati calon mahasiswa baru, program studi ini juga memiliki banyak stigma seperti kuliahnya yang sibuk dan biaya pendidikan yang mahal.

Program studi kedokteran ini memiliki peluang karir seperti menjadi dokter umum, dokter spesialis, akademisi, peneliti, pegawai struktural manajerial, industri, dietician, PNS, penyuluh kesehatan masyarakat, entreprenur medis, kembali kepada keinginan diri sendiri.

Stigma Umum Prodi Kedokteran

Menanggapi stigma yang beredar di masyarakat, Kepala Program Studi (KPS) Kedokteran Universitas Airlangga, Dr Purwo Sri Rejeki dr MKes dalam acara Kulik Kampus bersama Ruang Guru menjelaskan beberapa hal yang perlu diluruskan dalam stigma itu. Stigma yang beredar di antaranya adalah prodi kedokteran memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, biaya yang mahal, dan terlalu sibuk dalam aktivitas perkuliahan.

“Setiap program studi memiliki tingkat kesulitannya sendiri. Pada prodi kedokteran karena yang rumit. Tetapi sebenarnya semua prodi itu susah. Kembali pada karakter mahasiswanya masing-masing. Ada yang menganggap sebagai tantangan dan juga beban. Jika menganggap sebagai tantangan maka semangatnya pasti akan berbeda,” ujar Dr Purwo.

Mahasiswa kedokteran seringkali mendapat anggapan sebagai mahasiswa yang sibuk dan ada juga yang bahkan mengikuti kegiatan di luar aktivitas perkuliahan seperti ekstrakurikuler dan lain sebagainya. Namun Dr Purwo mengatakan bahwa sibuk atau tidaknya mahasiswa tergantung dengan manajemen waktu yang mahasiswa lakukan. Jika semakin banyak menghadapi tantangan, maka justru termotivasi untuk semakin memperkuat manajemen waktu sehingga mahasiswa dapat membagi diri untuk kepentingan yang lain.

Stigma lain yang beredar adalah mahasiswa kedokteran tergolong sebagai anak orang kaya karena melihat biaya pendidikan yang cukup mahal. Menurut paparan KPS Kedokteran itu, pendidikan dokter di Universitas Airlangga tidak semuanya mahal. Asallkan memiliki kemampuan untuk menembus jalur prestasi dan tes seperti SNBP atau SNBT. Jika masuk menggunakan jalur tersebut kemungkinan untuk mendapatkan variasi uang kuliah tunggal (UKT) juga bervariasi berdasarkan kemampuan orangtua.

“Anggapan masyarakat, mahasiswa kedokteran rata-rata berasal dari keluarga dokter karena mereka melihat jejak orang tua atau lingkungannya. Tapi yakinlah bahwa tidak hanya keluarga dokter yang berpeluang untuk masuk kedokteran. Semua berhak untuk berkuliah di prodi ini,” ungkap Dr Purwo.

Proses Pendidikan di Kedokteran

Di Kedokteran Universitas Airlangga ada satu mata kuliah yang unik, yakni Medico Socio-Entrepreneurship yang menjadi unggulan di FK UNAIR. Selain itu terdapat mata kuliah unggulan lain seperti Penanganan Kegawatdaruratan, Kedokteran Tropis, Karakter Medico Socio-Entreprenurship.

“Untuk menjadi seorang dokter perlu melalui beberapa pendidikan. Pada tahapan sarjana biasa ditempuh dalam waktu 3.5 tahun kemudian selanjutnya jenjang profesi selama dua tahun. Setelah lulus sarjana akan ada yudisium sarjana kedokteran kemudian masuk menjadi dokter muda selama dua tahun. Kemudian harus lulus ujian kompetensi sebagai dokter hingga pada tahap pelantikan sebagai seorang dokter. Tidak selesai di situ, kemudian melakukan internship minimal satu tahun. Kemudian baru bisa melanjutkan sebagai dokter umum atau melanjutkan ke pendidikan dokter spesialis,” ujar Dr Purwo.

Persiapan Menjadi Mahasiswa Kedokteran

Dr Purwo juga memaparkan beberapa hal yang harus disiapkan sebelum menjadi seorang mahasiswa kedokteran, di antaranya ialah prestasi. Di jalur prestasi seperti SNBP, nilai yang dibutuhkan adalah semua mata pelajaran dari semester 1-5 dan tambahan khusus untuk pelajaran biologi dan kimia.

Program studi Kedokteran UNAIR biasanya hanya menerima lima siswa terbaik tergantung kuota di sekolah tergantung kuota yang ada. Jika indeks sekolah baik, maka peringkat lima ke atas masih bisa mendapat pertimbangan. Beberapa sertifikat yang mendapat pertimbangan lebih mengarah ke sains seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan KTI nasional atau internasional.

“Untuk menjadi mahasiswa kedokteran yang penting untuk disiapkan adalah mental. Di kedokteran rata-rata berasal dari siswa terbaik di sekolah. Oleh sebab itu karena saingannya sama-sama orang pintar maka hal ini juga akan dapat mempengaruhi mahasiswa,” tutur KPS Kedokteran UNAIR itu.

Setelah menyiapkan mental, fisik yang sehat juga perlu karena fisik yang kuat juga akan memberikan dukungan yang kuat. Kemudian biaya, menyesuaikan dengan kemampuan orangtua. Kemampuan berbahasa seperti bahasa Inggris juga menjadi salah satu modal di prodi kedokteran.

“Jangan jadikan finansial sebagai hambatan untuk berkuliah di Kedokteran. Di UNAIR masih ada potensi mendapatkan keringanan UKT. Calon mahasiswa bisa berkomunikasi dengan pihak rektorat, fakultas, atau prodi secara langsung. Adapun beasiswa yang bisa di-apply seperti Bakti BCA, Bank Indonesia, Pertamina Sobat Bumi, dan lain sebagainya,” pesan Dr Purwo. (*)

Penulis : Nova Dwi Pamungkas

Editor : Binti Q Masruroh