Universitas Airlangga Official Website

Menilik Anggaran dan Kebijakan Transportasi Publik Surabaya

Drs A Hermas Thony M Si, selaku Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Dalam Seminar “Kawal APBD 2023” pada Sabtu (09/16/2023) (Foto: Naufal Hilmi F.)
Drs A Hermas Thony M Si, selaku Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Dalam Seminar “Kawal APBD 2023” pada Sabtu (09/16/2023) (Foto: Naufal Hilmi F.)

UNAIR NEWS – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) berkolaborasi dengan Transport for Surabaya (tfsurabaya) menyelenggarakan webinar kawal APBD 2023 pada Sabtu (16/9/2023). Acara yang mengangkat tema APBD Surabaya untuk Kita Bersama: Mengeksplorasi peran APBD dalam Pengembangan Suroboyo Bus dan Wira-wiri. Kegiatan itu terselenggara melalui daring aplikasi Zoom meeting.

Webinar Kawal APBD 2023 ini dihadiri oleh Drs Ec Bambang Eko Afiatno MSE Phd selaku Pengamat Ekonomi Transportasi dan Siti Nurlaela S M COM Phd selaku pengamat manajemen transportasi. Tidak hanya mereka berdua, Dalam kegiatan webinar kawal APBD ini juga menghadirkan tamu spesial yaitu Drs A Hermas Thony M Si selaku wakil ketua DPRD Kota Surabaya. 

Komitmen Pemerintah untuk Transportasi Umum

Dalam pemaparannya, Siti Nurlaela mengungkapkan adanya rencana untuk menciptakan sistem transportasi terpadu dan berkelanjutan di Kota Surabaya. Namun, kesuksesan rencana ini bergantung pada peningkatan anggaran yang harapannya DPRD setujui pada 2024.       

“Pada RKPD 2024, sistem transportasi terpadu dan berkelanjutan akan diciptakan. Sehingga, tentu saja akan ada lagi peningkatan anggaran yang akan Pemkot ajukan dan setujui,” ungkapnya. 

Rencana peningkatan RKPD 2024 terkait transportasi umum ini terjadi karena adanya kenaikan jumlah penumpang. Berdasarkan data tahun 2021 hingga 2023, telah terjadi peningkatan jumlah penumpang, terutama pada sarana transportasi Suroboyo Bus. Melihat kondisi ini, pemerintah tentunya perlu meningkatkan kembali fasilitas yang ada guna meningkatkan minat para calon penumpang.

Dari segi anggaran pun, transportasi umum di wilayah Surabaya mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah. Anggaran pada tahun 2023 meningkat menjadi 78 miliar dari yang sebelumnya hanya sebesar 70 miliar. Dengan adanya peningkatan anggaran ini menunjukan bahwa Pemkot memiliki komitmen untuk meningkatkan transportasi umum khususnya Suroboyo Bus dan Wira-Wiri. 

Pemerintah Kaji Ulang Kebijakan Transportasi Publik

Siti Nurlaela pun menunjukan bahwa hanya 11.97 persen masyarakat Surabaya yang sudah terpapar oleh transportasi umum. Interval waktunya pun juga masih jauh dari kata standar yaitu bisa mencapai 33 menit dari yang seharusnya hanya 5-10 menit. Menanggapi hal tersebut, Drs A Hermas Thony M Si selaku Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya menjawab beberapa faktor yang menyebabkan transportasi umum di Surabaya masih sering kosong.

Salah satu alasan masih lebih memilih transportasi pribadi adalah faktor budaya. Sudah tidak ada lagi budaya jalan kaki kalau mau pergi. Selain itu penduduk Surabaya adalah pemilik transportasi pribadi terbanyak di Jawa timur. Jadi persiapan transportasi umum tidak hanya sekedar penyebaran jalan dll,” papar Hermas.  

Melihat hal tersebut, Pemerintah akan terus melakukan pengkajian ulang terkait efektivitas dari transportasi umum di wilayah Kota Surabaya. Jika melihat trend yang ada saat ini, ada kemungkinan bahwa APBD untuk transportasi umum di Surabaya akan mengalami penurunan pada tahun berikutnya. Pemkot Surabaya mengimbau masyarakat untuk bersabar berkenaan dengan progres transportasi umum di Surabaya, mengingat Suroboyo Bus dan Wira-Wiri ini masih berjalan beberapa tahun.

Penulis: Naufal Hilmi F.

Editor: Khefti Al Mawalia