Universitas Airlangga Official Website

Menilik Perjalanan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Menuju Internasionalisasi

Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Mardhayu Wulan Sari, S.Hum., M.A menjelaskan kurikulum dan mata kuliah Departemen Bahasa dan sastra Indonesia pada Seminar Nasional Program Studi Sastra Indonesia Menuju Internasional. (Foto: Ini Tanjung Tani)
Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia Mardhayu Wulan Sari, S.Hum., M.A menjelaskan kurikulum dan mata kuliah Departemen Bahasa dan sastra Indonesia pada Seminar Nasional Program Studi Sastra Indonesia Menuju Internasional. (Foto: Ini Tanjung Tani)

UNAIR NEWS – Departemen Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) bekerja sama dengan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sumatera Utara (FIB USU) dalam Seminar Nasional. Bertajuk Program Studi Sastra Indonesia Menuju Internasional, kegiatan itu terlaksana secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa (15/08/2023).

Kurikulum dan Mata Kuliah

Salah satu Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UNAIR, Mardhayu Wulan Sari S Hum M A menerangkan bahwa kurikulum dan mata kuliah menjadi salah satu hal yang penting dalam pelaksanaan akreditasi internasional. Ia membagikan beberapa kurikulum dan mata kuliah yang tersedia di FIB UNAIR, seperti Pembelajaran Dasar Bersama (PDB), Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU), mata kuliah wajib prodi, mata kuliah wajib minat, mata kuliah pilihan terbatas, mata kuliah pilihan khusus dan mata kuliah pilihan bebas.

“Jadi ketika kami menyusun dokumen kurikulum untuk dikirimkan ke FIBAA, pertanyaan yang muncul adalah mengenai mata kuliah pilihan terbatas. Jadi saat itu FIBAA bertanya mengapa ada mata kuliah pilihan tetapi terbatas?”

Pilihan Mata Kuliah Terbatas

Mata kuliah pilihan terbatas Prodi Sasindo FIB UNAIR sendiri merupakan mata kuliah bahasa yang terbagi menjadi bahasa daerah dan bahasa asing. Mahasiswa boleh memilih bahasa apapun selama memenuhi 12 sks atau 6 mata kuliah bahasa.

“Kalau dulu zaman saya, saya dan teman-teman lebih menyukai untuk mengambil mata kuliah bahasa daerah. Kalau mahasiswa sekarang mungkin lebih tertarik untuk mengambil bahasa asing. Jadi komponen bahasa yang mereka pilih lebih banyak bahasa asing daripada bahasa daerahnya,” ungkap Mardhayu.

Mata Kuliah Keterampilan Khusus

Selain itu, FIB UNAIR juga menawarkan mata kuliah keterampilan khusus. Mahasiswa diwajibkan untuk mengambil 1 dari 4 keterampilan khusus. Seperti, penulis buku, penyunting bahasa, pengajar bahasa dan sastra indonesia dan pengkaji naskah lama.

“Jadi dari 4 keterampilan khusus ini memiliki 5 sampai 7 mata kuliah. Sehingga dalam 1 keterampilan khusus beban sks-nya 15. Ketika mahasiswa telah memenuhi beban mata kuliah, mereka bisa mencetak sertifikatnya,” paparnya. 

Angkat Budaya Arek dan Desa Binaan

Saat proses akreditasi, prodi juga harus menunjukan keunggulan diantara prodi sejenis di Jawa Timur. Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia  memilih untuk menjadikan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UNAIR sebagai pusat kajian budaya arek dan pusat pengkajian naskah lama Jawa Timur-an. Selain itu, Departemen Bahasa Dan Sastra Indonesia FIB UNAIR juga memiliki desa binaan di Blitar untuk kegiatan PKL dan praktek mata kuliah folklor,

“Jadi ketika seseorang atau lembaga ingin mengetahui tentang budaya arek, mereka akan datang ke FIB UNAIR”, ujar Mardhayu.

Penulis: Ini Tanjung Tani

Editor: Khefti Al Mawalia