UNAIR NEWS – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR terima kunjungan Leiden University, International Institutes for Asian Studies (IIAS) di Museum Etnografi pada Rabu (7/3/2023). Kedatangan mereka ke Museum Etnografi itu bukan tanpa alasan, melainkan merupakan salah satu rangkaian acara yang dipersiapkan untuk menyambut ICAS Conference tahun depan.
“Ada persiapan konferensi besar tahun depan, yakni ICAS 2024. Kawan-kawan dari Leiden University ini adalah salah satu partner dari sebuah center baru di Universitas Airlangga yakni Airlangga Institute for Indian Ocean Crossroad yang merupakan kerja sama gabungan dari 4 fakultas yakni di antaranya FIB, FISIP, FK dan FKM.” ujar Lina Puryanti SS MHum PhD, Wakil Dekan III FIB UNAIR.
Lina mengatakan kunjungan ke FISIP kali ini merupakan salah satu lanjutan program yang sempat mereka diskusikan di Hotel Bumi Surabaya bulan Februari kemarin. Selain berkunjung ke Museum Etnografi, perwakilan dari Leiden University ini sebelumnya sudah bertemu dan rapat bersama Wakil Rektor Universitas Airlangga, Prof. Muhammad Miftahussurur dr MKes SpPD-KGEH PhD FINASIM dan beberapa orang lainnya di Rektorat Universitas Airlangga. Leiden University bukan merupakan satu-satunya partner dalam Airlangga Institute for Indian Ocean Crossroad ini, melainkan juga dari perwakilan Afrika.
Menurutnya, kunjungan mereka ke Museum Etnografi FISIP Universitas Airlangga merupakan hal baik dalam menyambut konferensi besar tahun depan. ICAS Conference yang akan diselenggarakan di UNAIR tahun depan merupakan suatu kehormatan dan kepercayaan yang besar.
“I think this is really good ,ya. Artinya kita punya sesuatu yang unik. Menurut saya UNAIR ini bukan nomor 4 lagi, tetapi number 1 in our own. ICAS adalah salah satu konferensi terbesar di dunia yang biasanya diselenggarakan oleh universitas besar seperti di Kyoto, KL, Berlin, Amerika, dan kemarin yang terakhir di Hawaii. Tahun depan UNAIR, Surabaya dipercaya menjadi tuan rumah. Ini sebuah trust yang luar biasa dan kepercayaan yang besar untuk UNAIR,” tambahnya.
Editor: Khefti Al Mawalia