Universitas Airlangga Official Website

MKSB UNAIR Gandeng UMS Malaysia dalam Gelaran Lokakarya Batik

Pelatihan membatik dalam lokakarya UNAIR dan UMS malaysia. (Foto: Syaharani Putri Aisyah)

UNAIR NEWSMagister Kajian Sastra dan Budaya (MKSB), Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan lokakarya batik bersama mahasiswa Universiti Malaysia Sabah (UMS). Pelaksanaan kegiatan berlangsung pada Sabtu, (5/10/24) di Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Kampus Dharmawangsa-B UNAIR. Sebanyak 21 mahasiswa baru MKSB dan lima mahasiswa UMS berpartisipasi penuh dalam kegiatan ini. 

Lokakarya batik ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan seni serta warisan budaya Indonesia kepada generasi muda Indonesia dan Malaysia. Selain itu, juga bertujuan untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan praktis mahasiswa. Luaran lokakarya ini dapat membangun rasa bangga terhadap budaya lokal. 

“Melalui lokakarya ini, kami berharap para peserta dapat memahami lebih dalam filosofi batik. Selain itu, mampu menjadi duta budaya yang bisa memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional,” ungkap Lady Khairunisa Adiyani SHum, Ketua Hima MKSB. 

UNAIR ingin memperkuat hubungan akademik dan budaya antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dengan Universiti Malaysia Sabah (UMS). Melalui kerja sama ini, kedua universitas menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada aspek akademik. Di sisi lain juga mencakup pelestarian dan pengembangan warisan budaya. 

Penjelasan materi batik oleh pengamat seni, Rachmad Setyo Wibowo SPd MHum. (Foto: Syaharani Putri Aisyah)
Penjelasan materi batik oleh pengamat seni, Rachmad Setyo Wibowo SPd MHum. (Foto: Syaharani Putri Aisyah)

“Lokakarya batik kami pilih karena batik merupakan salah satu simbol kebudayaan Indonesia yang kaya makna dan dapat pengakuan dunia. Kami memperkenalkan dan mengajarkan proses pembuatan batik. Kami berharap dapat memperdalam apresiasi terhadap seni tradisional. Selain itu, juga membangun kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya di kalangan generasi muda,” lanjut Lady. 

Kolaborasi antara UNAIR dengan UMS memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga bagi para peserta. Mahasiswa mendapatkan pengalaman melalui pertukaran ide, budaya, dan perspektif akademik. Kegiatan bersama seperti lokakarya batik ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar secara langsung tentang nilai-nilai budaya masing-masing negara. 

Pada sesi pelatihan membatik, para peserta mendapat edukasi metode dalam mencanting dan pewarnaan batik. Termasuk tips memegang dan menggoreskan canting. Proses mencanting mengajarkan peserta untuk sabar, tekun, dan menghargai nilai dari batik itu sendiri. Dari proses tersebut, generasi muda dapat menghargai nilai jual batik.  

Kegiatan ini melibatkan komunitas lokal dan pengamat seni batik, salah satunya Rachmad Setyo Wibowo SPd MHum. Kehadiran pengamat seni menambah informasi dan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi langsung dengan para ahli. Maka dari itu, dari lokakarya ini generasi muda dari kedua negara dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap seni lokal. 

“Lokakarya ini adalah ajang memperkenalkan budaya Indonesia ke teman-teman Malaysia. Kami melihat lokakarya ini sebagai teknik diseminasi informasi paling efektif dan menyenangkan bagi peserta dari luar Indonesia. Apalagi dari mahasiswa Malaysia memberikan timbal balik positif atas lokakarya ini. Mereka menjadi semakin tertarik belajar budaya Indonesia,” tutup Lady. 

Penulis: Syaharani Putri Aisyah

Editor: Yulia Rohmawati