Universitas Airlangga Official Website

MKSB UNAIR Mengenang Tokoh Perempuan Hebat di Jawa Timur

Kaprodi MKSB UNAIR Memaparkan Materi Terkait Para Tokoh Perempuan Jawa Timur (Sumber: Dokumentasi Panitia)

UNAIR NEWS – Perempuan memiliki peran dan kontribusi dalam sepanjang sejarah Jawa Timur, khususnya Surabaya. Untuk mengenang sejarah para perempuan hebat di Kota Surabaya, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan seminar membaca sejarah dan kebudayaan kota Surabaya. Seminar ini merupakan wujud kerjasama FIB UNAIR dengan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kota Surabaya serta Dinas Pariwisata Kota Surabaya.

Kegiatan ini berlangsung di Airlangga Sharia Entreprenurship & Education (ASEEC) Tower pada Kamis (22/12/2022). Kegiatan ini juga bertepatan pada hari ibu, oleh karena itu MKSB membawakan tema “Perempuan di Jawa Timur” pada seminar kali ini.

Seminar ini membahas tentang beberapa tokoh perempuan terkenal di Jawa Timur, seperti Dewi Kilisuci, Ken Dedes, Tribhuawana Tungga dewi, dan Mahendrata selaku ibu dari raja besar Airlangga. Telah banyak sejarah yang menyebutkan betapa berpengaruhnya Mahendradatta selama masa kekuasaan suami – raja Udayana.

Selain itu, Raja Airlangga juga memiliki sosok putri mahkota yang hebat bernama Dyah Sanggramawijaya. namun ia melepaskan tahtanya untuk diwariskan kepada putra ayahnya yang berasal dari selirnya dan memilih menjadi seorang resi suci sehingga ia dikenal hingga saat ini menjadi Dewi Kilisuci.

Tokoh perempuan hebat Jawa Timur lainnya adalah Ken Dedes. Ia merupakan perempuan yang cantik, terdidik, dan memiliki keistimewaan karena berasal dari kalangan Brahmana yang pulung melahirkan para raja yaitu raja singosari, majapahit dan lainnya. Selain itu, juga Tri Bhuwana Tungga Dewi – raja ketiga kerajan Majapahit.

Sedangkan di Surabaya terdapat tokoh perempuan tangguh yang bernama Nyai Ontosoroh, kisah nya telah tertulis dalam sebuah novel yang berjudul “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer. Dalam sejarahnya ia merupakan dinamika intens antara pribumi dan globalisasi yang dilambangkan dengan kolonialisme. Ia merupakan seorang saudagar perempuan yang berperan sebagai ibu angkat salah satu tokoh nasional – Minke.

Hal ini berbanding terbalik dengan peran Mbok Sarip selaku ibu Tambak Oso yang melawan arus globalisasi yang dibawa oleh kolonialisme. Walaupun perjuangannya gagal, namun ia dikenang sebagai jiwa pejuang yang lestari dalam sejarah.

Pada akhir, sosok perempuan berasal dari empat orang gadis cantik Surabaya yang bergabung dalam grup industri musik bernama “Dara Puspita”. Grup ini memiliki peranan penting dalam menunjukkan peran para perempuan muda di Surabaya sebagai bagian utama dari pengaruh globalisasi. Walapun demikian, grup ini masih membaur dengan lokalitas Surabaya sebagai identitas Grup musik ini.

“Semoga dengan diadakan seminar ini para mahasiswa MKSB mampu memberikan pengetahuan tambahan terkait tokoh perempuan yang memiliki peran penting di sepanjang sejarah Jawa Timur dan memotivasi para perempuan disini untuk berkarya dan bersinergi dalam membangun bangsa,” tutur Edi Riyanto, kepala departemen Magister KSB UNAIR itu.

“Mari kita mendukung para ibu dan saudara-saudara perempuan kita untuk bisa hidup lebih bahagia dengan cara kita masing-masing,” tambah Edi Riyanto sebagai penutupan dari materi yang disampaikan.

Penulis: Aidatul Fitriyah