UNAIR NEWS – Setelah sukses menggelar dua rangkaian lomba sebelumnya, Pekan Bahasa dan Sastra Universitas Airlangga (Pestra) tuntaskan pementasan lomba Musikalisasi Puisi pada Selasa (2/10/2023) lalu. Pekan lomba ketiga kali ini mengusung sub-tema “Nirwana Asmara: Kebebasan Mencintai” dengan menampilkan panggung yang artistik dan lantunan lagu dan puisi yang indah.
Perlombaan Musikalisasi Puisi bertempat di ruang Siti Parwati, Fakultas IlmU Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR). Pada cabang lomba kali ini menghadirkan dua dewan juri yakni Guruh Dhiemas dan Yusniar Eka. Keduanya merupakan alumni Bahasa dan Sastra Indonesia yang kini aktif berkegiatan seni musik hingga teater.
Peserta yang hadir datang dari tiga wilayah berbeda, yakni Surabaya, Mojokerto, hingga Bojonegoro. Dengan menampilkan 3 puisi bertema ‘cinta’, yakni “Sajak Cinta” karya Mustofa Bisri, “Cinta yang Agung” karya Kahlil Gibran, dan “Tanpa Mula, Tanpa Akhir” karya Fiersa Besari.
Alunan Musik nan Merdu!
Setiap peserta berhasil menampilkan penampilan yang memukau dengan warna yang berbeda-beda. Secara keseluruhan berhasil memukau dewan juri dengan warna vokal unik dari tiap peserta.
Tidak hanya itu, salah satu peserta dapat membawakan musikalisasi puisi yang berbeda warna dengan makna sebenarnya dari apa yang disampaikan penulis. Dengan alunan musik yang harmonis dan warna vokal yang berani, berhasil meninggalkan jejak di hati penonton yang menikmati.

Kenakan Kostum, Menambah Tampilan Artistik Peserta!
Bukan sekedar menampilkan alunan musik dan nyanyian yang merdu. Tak terlewat kostum peserta yang berhias dengan elok dan cantik. Seluruh peserta kenakan kostum yang kompak, sehingga menawarkan tampilan artistik diluar penampilan vokal.
Penataan panggung dengan alat musik yang dibawakan menambah kekaguman penonton yang turut menikmati penampilan Musikalisasi Puisi pada selasa lalu.
Sebagai penutup dari pekan lomba luring, panmpilan lomba Musikalisasi Puisi berhasil menjadi penutup yang berkesan bagi setiap orang yang turut menikmati penampilan hari itu.
Penulis: syifa rahmadina
Editor: Feri Fenoria