Universitas Airlangga Official Website

Nasionalisme di Lapangan Sepak Bola

Saya seperti supporter sepakbola Jepang yang ikut terharu ketika puluhan ribu supporter Timnas Indonesia menyanyikan lagu Tanah Airku – lagu karya almarhumah Ibu Soed yang dulu ketika saya masih sekolah SR – Sekolah Rakyat (sekarang SD) sering saya nyanyikan bersama ibu guru dan teman-teman sekolah.

Saya terharu melihat kenyataan bahwa ditengah-tengah kondisi ekonomi di negeri ini masih merangkak, naiknya harga-harga kebutuhan pokok, puluhan ribu karyawan perusahaan tekstil di PHK, puluhan ribu anak-anak kita terjerat pinjaman online, puluhan ribu rakyat kita terjerat judi online, naik nya pajak-pajak yang harus dibayar rakyat, 25% anak-anak kita yang kelaparan – kata Presiden Prabowo dsb. Namun, masih banyak anak-anak bangsa yang meluapkan nasionalisme nya, kecintaannya terhadap negara Indonesia.

Hal itu terlihat ketika puluhan ribu penonton, pendukung Timnas Indonesia menyanyikan lagu Tanah Airku ketika Timnas berlaga melawan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 19 Nopember 2024. Bersama para penonton, para pemain, pelatih dan stafi pelatih Timnas  berdiri dalam lingkaran ditengah lapangan sepakbola – kompak menyayikan lagu Tanah Airku itu membuat suasana Stadion diselimuti rasa haru. Suasana kejiwaan seperti itu lebih mengharukan ketika lampu stadion dipadamkan dan puluhan ribu supporter Timnas menyalakan HP nya masing-masing dambil bernyanyi dengan khidmat.

Yang membanggakan lagi adalah seluruh supporter Timnas Indonesia itu juga menyanyikan lagu Tanag Airku ketika Tmnas kalah 4-0 melawan Jepang. Meskipun dalam suasana kekalahan, puluhan ribu supporter Timnas yang memenuhi GBK itu tidak beranjak dari Stadion, namun berdiri dengan khidmat menyanyikan lagi Tanah Airku.

Ini merupakan tradisi baru dalam dunia persepakbolaan nasional yang mana Timnas Indonesia dan pendukungnya menyanyikan lagi Tanah Airku usai pertandingan.

Tanah Airku – lagu yang diciptakan Saridjah Niung atau akrab dipanggil Ibu Soed pada tahun 1927 menggambarkan nasionalis patriotik bangsa; dimanapun berada bahkan nun jauh di negara-negara lain pun kita masih rindu kampung halaman, rindu tanah air yang indah. Menurut publikasi ilmiah digilib.isi.ac.id, Tanah Airku benar-benar menampakkan isi hati terdalam dari sosok pengembara yang berkelana ke berbagai negara. Namun, mereka tetap kembali ke Indonesia untuk kemajuan Tanah Air. Meskipun pengembara ini sudah menempuh pendidikan dan melakukan pertandingan di luar negeri, mereka tetap mencintai Indonesia.

Di sebuah unggahan di youtube, saya mendengar ungkapan youtuber yang menyindir stasiun saluran TV-TV nasional yang lebih menyiarkan iklan, acara musik dan diskusi politik Pilkada daripada menyiarkan momen yang mengharukan ketika puluhan ribu anak bangsa di GBK itu menyanyikan lagu Tanah Airku. Sementara beberapa stasiun TV luar negeri mengungkapkan kekagumannya atas rasa patriotism orang Indonesia yang tinggi ketika menyanyikan lagu itu. Supporter Jepang sampai ada yang berusaha dengan keras mencari lirik berikut makna dari lagu Tanah Air itu, namun meskipun tidak faham arti lagu itu, mereka bisa merasakan suasana keharuan rakyat Indonesia ketika meng-ekspresikan kecintaan mereka terhadap tanah airnya.

Sungguh menakjubkan dan mengharukan rakyat kita ditengah-tengah berbagai kesulitan yang dihadapinya – tetap menunjukkan tradisi sikap kecintaannya terhadap tanah air di arena gelanggang olahraga.