UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar kegiatan Airlangga Webinar Conference Series 119th (AWCS). Bertajuk Sports Medicine 101: Building a Foundation for Understanding and Advancement pada Sabtu, (13/5/2023). Kegiatan yang mendorong untuk olahraga itu, terselenggara dengan dua sesi dengan empat pembicara. Sesi pertama pembicara kedua terdapat dr Rio Yudistira Christanto yang merupakan seorang alumnus FK UNAIR.
Dalam sesi tersebut, Rio membahas mengenai topik bertajuk Minimalist Training: Smarter Training to Attain More Gains in Less Time. Dalam topik tersebut Rio memberikan informasi serta tips and trick terkait dengan metode-metode melakukan olahraga yang benar di waktu yang singkat. Ia menyampaikan bahwa olahraga hanya dalam waktu 10-20 menit perhari sudah dapat menyehatkan dan meringankan otot.
Banyak orang yang tidak melakukan olahraga dengan alasan tidak memiliki waktu. Namun, menurutnya hanya dengan waktu 10 menit sudah dapat melatih otot dan meringankan otot yang kaku. Orang yang tidak melakukan latihan kekuatan atau bentuk olahraga lainnya akan mendapatkan beberapa risiko. Beberapa risiko besar seperti masalah pada kesehatan dan penyakit terkait dengan tidak adanya aktivitas akan sangat mudah menyerang.
Tips and Trick
Pedoman ACSM merekomendasikan orang-orang dalam latihan umum dalam rentang beban 1-12 RM. Hal itu dengan penekanan pada kisaran 6-12 RM untuk meningkatkan kekuatan otot dan hipertrofi. Mengenai volume latihan mingguan, pedoman saat ini merekomendasikan melakukan 2-4 set per kelompok otot selama 2-3 kali seminggu. Tentu sesuai dengan volume latihan mingguan 3-12 set per kelompok otot.
“Kejadian cedera lebih sering terjadi pada kasus high repetition training dengan 50 persen 1 RM daripada low repetition training dengan 80 persen 1 RM. Tentu saja, beda kekuatan otot beda cara menentukan volume latihan. Oleh karena itu, perlu riset terlebih dahulu sebelum memulai latihan otot,” ujar Rio.
Melakukan olahraga yang benar sesuai dengan kebutuhan tentu saja memerlukan tips and trick agar usaha yang dilakukan dapat membuahkan hasil sesuai dengan tujuan. Saat menambah frekuensi latihan yang lebih tinggi memungkinkan volume latihan yang lebih tinggi pula. Hal itu sering kali menghasilkan peningkatan kekuatan dan hipertrofi yang lebih besar seperti yang ditunjukkan dalam meta-analisis oleh Grgic et al.
“Alternatifnya, bagi mereka yang ingin meminimalkan waktu latihan, tampaknya lebih penting untuk berfokus pada memperoleh volume pelatihan mingguan yang cukup. Hal itu lebih baik Daripada berfokus pada frekuensi pelatihan,” tutupnya.
Penulis: Cahyaning Safitri
Editor: Nuri Hermawan
Baca Juga: Ciptakan Sabun Kertas Ramah Lingkungan, Mahasiswa UNAIR Ukir Prestasi Internasional