UNAIR NEWS – Isu lingkungan hidup menjadi persoalan mendasar dalam kehidupan bernegara. Sejauh ini Indonesia telah berkomitmen untuk memperbaiki lingkungan dari dampak perubahan iklim, salah satunya mendorong minat masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik.
Dalam talkshow Ranah Publik yang diselenggarakan oleh Suara Muslim Radio Network bekerja sama dengan Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) menghadirkan Prof Dr H Suparto Wijoyo SH MHum selaku wakil direktur III Sekolah Pascasarjana UNAIR sekaligus ketua lembaga pemuliaan lingkungan hidup dan sumber daya alam Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur.
Prof Suparto menyebut solusi kendaraan listrik yang baru-baru ini menjadi pembicaraan hangat sebagai langkah tepat menunjang energi baru dan terbarukan. Ia juga mengatakan mobil listrik kini sudah mulai dioperasikan untuk kendaraan dinas.
Lalu bagaimana dengan kondisi lingkungan hidup di Kota Surabaya? Dosen Fakultas Hukum UNAIR itu menuturkan bahwa Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia pernah mendapat penghargaan tertinggi Adipura Kencana pada tahun 2018.
Menurut Prof Suparto, pencapaian tersebut tidak lepas dari peran pemerintah kota dalam inovasi pengelolaan sampah dan pembangunan taman-taman kota. Keberadaan taman kota sendiri tidak hanya sebagai wisata ekologi, namun juga dapat menjadi acuan bagi daerah lain.
“Kalau kita sudah keliling di Surabaya dengan pepohonan yang rimbun, saya yakin Surabaya menjadi destinasi ekologi kota kita. Destinasi ekologi yang harus bisa direplikasi di banyak daerah,” ujar Prof Suparto dalam channel Youtube Suara Muslim TV, Jumat (13/1/2023).
Tahun ini dirinya optimis dengan perkembangan lingkungan hidup Surabaya, meski masih terdapat kekurangan. Terlepas dari itu, ia mengapresiasi kesadaran warga Kota Surabaya untuk mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
“Kritik boleh, kritik masih bisa karena banyak hal yang harus dibenahi tetapi kesadaran kolektif orang Surabaya tiap RT, tiap RW sekarang mengikuti green and clean, mengikuti smart city Surabaya semuanya berlomba-lomba,” tutupnya.
Penulis: Sela Septi Dwi Arista
Editor: Nuri Hermawan