Universitas Airlangga Official Website

Outbound Mobility Bootcamp AGE, Persiapan Pemberkasan Program Internasional

Quindhira Izzanina menyampaikan berkas-berkas pendukung pendaftaran IISMA. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – AGE (Airlangga Global Engagement) melangsungkan program Outbound Mobility Bootcamp 2023 pada Sabtu (25/11/2023). Program tersebut memberikan pelatihan untuk mempersiapkan mahasiswa Universitas Airlangga mendaftar program internasional.

Minat mahasiswa yang tinggi terhadap kegiatan IISMA dan pertukaran pelajaran menggagas AGE menyelenggarakan training secara intensif selama dua hari. Training seperti ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dan keterlambatan pengumpulan kelengkapan dokumen pendaftaran. Selain itu, juga mempersiapkan calon pendaftar mengetahui tahapan-tahapan seleksinya.

“AGE memberikan mentoring kepada 120 mahasiswa calon pendaftar IISMA maupun program internasional lainnya. Kami juga nantinya akan mengawal seluruh peserta ketika proses apply berlangsung,” jelas Astria Okta Herdiani SIKom, Head of Global Mobility Programs.

Outbound Mobility Bootcamp terlaksana di Gedung Kahuripan Aula 300, Kampus MERR-C. Dengan mengundang awardee IISMA dua tahun berturut-turut, Quindhira Izzanina, pelatihan hari pertama ini lebih berfokus pada tahap pemberkasan.

Quin sapaan akrab mahasiswi S1 Hubungan Internasional, FISIP, UNAIR mengutarakan pentingnya menyiapkan persyaratan pendaftaran satu bulan sebelum pembukaan pendaftaran.

“Berkas-berkas pendaftaran seperti transkrip akademik terakhir, surat pernyataan, dan tes bahasa Inggris usahakan sudah mulai menyiapkan dari sekarang. Persiapan berkas di awal seperti ini akan memudahkan kita saat mendaftar program,” terangnya.

Penulisan Esai

Penulisan esai menurut Quin perlu mencantumkan alasan pemilihan tujuan program seperti mata kuliah terambil dan negara tujuan untuk kegiatan internasional. Dia menjelaskan penulisan esai pada bagian tersebut tidak dalam konteks pribadi melainkan tujuan keberlanjutan.

“Jangan menulis keinginan exchange ke Barcelona atau negara-negara lain karena memiliki ketertarikan personal terhadap sebuah negara. Namun, gali potensi-potensi yang ada di negara itu, misalnya aspek budaya, tingkat pendidikan, dan ekonomi. Poin tersebut bisa tercantum di esai kita,” jelasnya.

Lebih lanjut Quin menekankan pembuatan esai supaya lolos seleksi. Menurutnya esai merupakan gambaran seorang pelamar sebelum tahap wawancara berlangsung. Oleh karena itu, tambahnya, penulisan esai harus tertulis secara profesional untuk meyakinkan recruiter

Penentuan Mata Kuliah

Menentukan mata kuliah untuk program internasional menurut Quin berdasarkan ketertarikan individu. Dia menyarankan untuk mengambil kelas sesuai minat atau menyesuaikan jurusan.

“Pemilihan mata kuliah bisa kalian tentukan berdasarkan keingintahuan terhadap topik-topik pembelajaran tertentu. Berawal dari ketertarikan tersebut dapat memudahkan pemahaman materi dan pengerjaan tugas selama masa studi,” ujarnya.

Tidak lupa Quin mengingatkan untuk melakukan koordinasi pengambilan mata kuliah kepada departemen. Baginya koordinasi tersebut memudahkan proses konversi sks.

“Masing-masing departemen memiliki kebijakan konversi sks yang berbeda-beda. Ada mata kuliah yang bisa terkonversi dan tidak. Maka dari itu perlu koordinasi dengan departemen,” pungkasnya.

Penulis: Iratri Puspita

Editor: Nuri Hermawan