Universitas Airlangga Official Website

Pahami Kondisi Sehat Mental Berikut Ini

Nido Dipo Wardana SPsi MSc, staf pengajar Dept. Psikologi UNAIR, pada gelaran EDUVET, Sabtu (1/10/2022).

UNAIR NEWS – Kesehatan mental menjadi isu yang banyak dibicarakan belakangan ini. Di media sosial sendiri, banyak kita temui kampanye-kampanye yang mengajak masyarakat untuk lebih aware mengenai kesehatan mental.

Terkait dengan kesehatan mental, sebenarnya bagaimana ciri-ciri individu yang dikategorikan sebagai sosok yang sehat mental? Menurut definisi World Health Organization (WHO), kondisi sehat mental sebenarnya bukan hanya ketidakhadiran dari sebuah penyakit mental. Sehat mental juga mencakup kondisi kesejahteraan pada diri individu.

“Kesehatan mental itu lebih besar dibandingkan cuma tidak sakit. Tetapi kesehatan mental ini juga mencakup kondisi kesejahteraan,” tutur Nido Dipo Wardana SPsi MSc pada gelaran EDUVET yang diselenggarakan oleh Dept. Kesma BEM FKM UNAIR dan Dept. Adkesma BEM KM Psikologi UNAIR, Sabtu (1/10/2022).

Pada gelaran itu, Nido menyampaikan bahwa terdapat empat ciri-ciri utama dari kondisi kesehatan mental. Berikut ini adalah keempat ciri tersebut.

Bisa Menyadari Kemampuannya Sendiri

Orang yang sehat secara mental akan mampu menyadari batas kemampuannya. Tidak hanya itu, orang yang sehat mental juga mampu menyadari keterbatasan yang dimilikinya.

“Dan kita juga paham bahwa saya punya keterbatasan dalam kemampuan saya dan itu tidak apaa-apa karena saya ini manusia. Saya punya keterbatasan tapi saya punya potensi atau kemampuan yang bisa saya kembangkan lagi,” tutur Nido.

Bisa Mengatasi Tekanan Sehari-hari

Di zaman seperti sekarang ini, stres seakan menjadi makanan sehari-hari bagi kita semua. Menurut Nido, kondisi stres yang kita alami sehari-hari merupakan hal yang sangat wajar.

“Stres itu adalah hal yang wajar terjadi dalam hidup kita. Jadi yang penting itu bukannya tidak stres karena itu hal yang tidak mungkin. Tetapi, poinnya adalah kita bisa mengatasi stres itu meskipun kita merasa tertekan,” ujar staf pengajar di Departemen Psikologi Universitas Airlangga itu.

Kondisi stres itu, menurut Nido, dapat dikatakan menjadi hal yang paling sensitif. Pasalnya, banyak orang yang menganggap bahwa dirinya sedang tidak sehat mental ketika ia sedang mengalami stres. Padahal, dalam psikologi, kondisi stres dikategorikan menjadi dua yaitu eustres dan distres.

“Eustres adalah apa yang kita sebut sebagai stres yang positif dan hal-hal yang mendorong kita untuk memperbaiki diri kita sendiri. Ini kaitannya dengan perasaan positif, kesehatan, dan kinerja yang baik,” terang Nido.

Bisa Bekerja Secara Produktif

Bekerja di sini tidak hanya terbatas pada pekerjaan yang memiliki jenjang karier secara formal. Namun, ini juga mencakup kegiatan dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban serta kemampuan merawat diri secara produktif.

“Kita bisa mengalami keluhan psikologis dan itu adalah hal yang wajar. Tapi yang membedakan keluhan psikologis yang normal dan keluhan psikologis yang sudah menjadi gangguan klinis adalah apakah dengan adanya keluhan tersebut kita masih bisa bekerja secara produktif,” ungkap Nido.

Bisa Berkontribusi Bagi Komunitas

Kontribusi bagi komunitas di sini diartikan sebagai bagaimana kita dapat bermanfaat atau dapat menjalin hubungan dengan keluarga dan orang-orang di sekitar kita.

“(Ini terkait dengan, Red) bagaimana kita bisa membantu, bisa menjadi anggota komunitas yang kontributif, dan tidak menambah masalah di komunitasnya,” pungkas Nido. (*)

Penulis: Agnes Ikandani

Editor: Binti Q. Masruroh