Universitas Airlangga Official Website

Pakar UNAIR: Ramadhan Jadi Momentum Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

UNAIR NEWS – Suara Muslim Radio Network kembali berkolaborasi dengan Sekolah Pascasarjana (SPS) Universitas Airlangga (UNAIR) dalam gelar wicara Ranah Publik bertajuk “Sirkulasi Sosial Ekonomi Ramadhan 1444 H” pada Jumat (24/3/2023). Kali ini, menghadirkan Direktur SPS UNAIR Prof Badri Munir Sukoco SE MBA PhD sebagai narasumber.

Menurut Prof Badri, bulan Ramadhan tidak hanya membawa keberkahan bagi umat Islam, namun datangnya bulan suci juga memiliki dampak yang besar dalam bidang sosial-ekonomi. Ia menyebut jelang bulan Ramadhan sampai hari raya Idul Fitri permintaan domestik dapat meningkat sebesar 55 hingga 67,7 persen.

Tingginya permintaan tersebut, lanjut Prof Badri, dipengaruhi dua bentuk optimisme. Pertama, optimisme perekonomian yang semakin membaik dengan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR), peningkatan penjualan, dan lain-lain. Kedua, optimisme akhirat yang mana masyarakat, khususnya kalangan muslim beramal melalui sedekah dan zakat.

“Keberadaan bulan Ramadhan ini sangat krusial karena ketika Ramadhan, permintaan domestik semakin tinggi sehingga berperan dalam meningkatkan perekonomian,” ucap guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR itu.

Prof Badri menambahkan, aktivitas mudik saat hari raya juga berpotensi dalam menggerakan perekonomian daerah. Dirinya menuturkan sirkulasi sosial-ekonomi itu menjadi wujud transformasi modal dari kota ke desa, terutama bagi pemudik yang memutuskan membuka usaha di desanya.

Tantangan Ekonomi Jelang Ramadhan

Pakar manajemen strategi tersebut mengungkap tantangan ekonomi yang umum terjadi selama bulan Ramadhan yaitu melambungnya harga barang dan jasa atau inflasi. Untuk itu, menurutnya, diperlukan intervensi pemerintah dalam menghadapi inflasi dengan mengatur persediaan barang dan melakukan operasi pasar untuk menindak spekulan.

“Disisi lain bagaimana menjamin sustainability ini jangan sampai ekonomi hanya bergerak di sekitaran bulan Ramadhan dan Idul Fitri, sedangkan bulan-bulan yang lain (dampaknya) mungkin tidak sebesar dirasakan masyarakat,” kata Prof Badri.

Ia menekankan upaya keberlanjutan sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi. Salah satunya, pemerintah daerah baik kota maupun kabupaten bisa memanfaatkan ritual-ritual keagamaan di luar momentum Ramadhan dan Idul Fitri seperti ziarah.

“Ada berbagai kegiatan yang sebenarnya berpotensi menggerakan ekonomi masyarakat. Pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan pondok pesantren, kapan harus melakukan Haul itu bisa dimanfaatkan secara keseluruhan pasti dampak untuk daerah tersebut luar biasa,” pungkasnya.

Penulis: Sela Septi Dwi Arista

Editor: Nuri Hermawan