UNAIR NEWS – Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan (IIP) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali mencuri perhatian dengan menggelar pameran Pesona Budaya Surabaya: Jejak Sejarah dari Masa ke Masa. Pameran yang merupakan gelaran kedua tersebut, sukses terselenggarakan di Balai Pemuda, Surabaya pada Sabtu-Minggu (14-15/12/2024).
Sebagai bagian dari tugas akhir mata kuliah Manajemen Arsip Statis, pameran ini menyajikan sejarah Kota Surabaya. Sajian sejarah tersebut dipamerkan dalam bentuk koleksi benda-benda arsip yang autentik dan bernilai sejarah.
Ketua departemen IIP Hendro Margono SSos MSc PhD turut hadir memberikan sambutan saat pembukaan pameran. “Saya harap acara seperti lebih dapat menjadi lebih luas lagi. Jadi, tidak hanya untuk satu mata kuliah saja tadi untuk seluruh mahasiswa prodi IIP. Semoga pengalaman ini dapat memperkaya pengetahuan kalian dan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang ilmu kearsipan. Termasuk dalam kaitannya dengan teknologi dan bidang lainnya,” ujarnya.
Promosi dan Edukasi
Endang Gunarti Dra MIKom, selaku dosen penanggung jawab mata kuliah (PJMK) Manajemen Arsip Statis menjelaskan bahwa menyajikan pameran sebagai hasil akhir bertujuan untuk mempromosikan bidang kearsipan. Ia menyampaikan, pameran ini juga bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar mampu mencari, mengolah, menyajikan, dan mengenalkan arsip kepada masyarakat.
“Namun, secara umum tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat bahwa ada informasi berharga dalam arsip. Jangan sampai jejak sejarah terlupakan atau terabaikan. Kami juga ingin masyarakat Surabaya tetap terhubung dengan sejarah kotanya,” jelasnya.
Surabaya Masa ke Masa
Pameran ini menyuguhkan sejarah Kota Surabaya mulai dari zaman Kerajaan Majapahit hingga masa pasca kemerdekaan. Setiap era menceritakan sejarahnya di bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya. Semuanya tersajikan melalui koleksi benda-benda arsip yang beragam baik berupa teks, foto, serta miniatur-miniatur arsip sejarah.
Pameran ini terbuka untuk umum. Sehingga, masyarakat Surabaya maupun luar kota dapat menikmati pameran ini secara gratis. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati hiburan menarik seperti sinden dan band pada hari pertama pameran.
“Dengan adanya pameran ini kami berharap masyarakat lebih terbuka dan memahami pentingnya sejarah. Pameran ini juga akan berlanjut kedepannya. Kurang lebih sama, tetapi mungkin budaya yang ditampilkan akan sedikit berbeda, dengan topik tertentu yang sebelumnya belum diangkat,” pungkas Endang.
Penulis: Nadia Azahrah Putri
Editor: Yulia Rohmawati