UNAIR NEWS – Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga – RSUD Dr Soetomo dan Persatuan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia Cabang Surabaya menyelenggarakan Continuing Neurological Education (CNE). Acara itu merupakan rangkaian kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, CNE kali ini diadakan secara hybrid (online dan offline). Selain itu, dalam kegiatan CNE 2022 terdapat pelatihan bagi perawat. Hal ini merupakan hal yang disambut dengan antusias oleh para perawat.
Edukasi kepada perawat bertema Management Stroke for Nurses dilaksanakan pada Sabtu (30/7/2022) di Graha BIK-IPTEKDOK FK UNAIR. Acara dihadiri 154 peserta dari berbagai daerah seperti Buleleng, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Lumajang, Jombang, Surabaya, Gresik, Madura, dan lainnya.
Edukasi ini membahas berbagai aspek terkait stroke, seperti komplikasi stroke, faktor risiko, tatalaksana, serta pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh perawat. Kegiatan ini menghadirkan pembicara dr M Saiful Ardhi SpN(K), dr Dedy Kurniawan SpN FINA, Andis Yuswanto SKepNs (Kepala Unit Stroke RS Universitas Airlangga), dan Agus SKepNers yang merupakan ketua DPW Himpunan Perawat Neurosains Indonesia Jawa Timur.
Edukasi kali ini membahas stroke, karena stroke merupakan salah satu penyebab kematian tinggi di dunia serta penyebab kecacatan tertinggi ketiga di dunia. Mengutip data WHO yang dirilis tahun 2019, stroke merupakan penyebab kematian peringkat satu di Indonesia.
Disampaikan dr Ardhi bahwa stroke terdiri dari stroke penyumbatan (infark) dan perdarahan. Faktor risiko stroke bermacam-macam, seperti merokok, minum alkohol, pola makan dan gaya hidup tidak sehat. Untuk tatalaksana stroke dapat berupa obat-obatan, rehabilitasi, hingga operasi, tergantung jenis stroke.
dr Dedy Kurniawan SpNFINA sebagai pembicara kedua membahas tentang komplikasi stroke yang sering terjadi seperti disfagia, kejang, nyeri kepala, hingga stroke berulang. Komplikasi dari stroke dapat terjadi pada fase awal atau fase lanjut. Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan secara tepat sangat penting dilakukan
Pembicara ketiga, Agus, menyampaikan cara memeriksa disfagia pada pasien stroke dan pembicara Andis Yuswanto SKepNs memaparkan cara menilai NIHSS (National Institutes of Health Stroke Scale).
Acara juga menampilkan simulasi pemeriksaan pasien stroke yang diperagakan oleh dr Athalia dan dr Randi. Peserta terlihat antusias saat mendengarkan pemaparan materi. Acara semakin aktif dan menarik saat memasuki sesi tanya jawab. Para peserta berharap acara seperti ini dapat dilaksanakan tahun berikutnya. (*)
Penulis: Athalia Anastasia Talaway/MSA